Kisah Bruno Aisek, Anak Orang Asli Papua Wujudkan Mimpi Jadi Prajurit TNI AD

JABARNEWS | MERAUKE – Bruno Aisek, seorang anak Orang Asli Papua (OAP), yang sudah ditinggal oleh orang tuanya sejak berusia 4 tahun, akhirnya, bisa mewujudkan mimpinya menjadi seorang Prajurit TNI AD.

Awal kisah, Bruno, sejak usia 4 tahun dirinya sudah ditinggal oleh orangtuanya yang berada di PNG, sampai saat ini pun kedua orang tuanya tidak diketahui keberadaannya.

Brono pun lantas tinggal bersama kakeknya, hingga kemudian Bruno yang sudah berusia 9 tahun, bertemu dengan Serda Makmur yang tengah melaksanakan tugas operasi Pamtas di Pos Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua, pada tahun 2009.

Lambat laun, pertemuannya dengan Bruno, Serda Makmur yang saat itu masih berpangkat Pratu, mengetahui kisah kehidupan Bruno hingga terketuk hatinya untuk membantu Bruno Aisek mewujudkan mimpinya untuk menjadi prajurit TNI.

Baca Juga:  Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Oded: TPU Cikadut Untuk Warga Bandung

Sejak saat itulah, Bruno Aisek tinggal dan ikut membantu di Pos Ninati di bawah asuhan Pratu Makmur.

Namun waktu terus berlalu, hingga saat itu, Pratu Makmur purna tugas, ia pun haru kembali ke satuan induk Yonif Kostrad 433/JS Makassar.

Bruno Aisek yang mengginginkan untuk ikut bersama Pratu Makmur pulang ke Makassar, sempat terhambat. Pasalnya, Bruno Aisek tidak bisa berangkat bersama Pratu Makmur yang menggunakan kapal perang TNI AL.

Meski begitu, dengan tak berat hati Pratu Makmur pun berjanji kepada Bruno Aisek untuk diberangkatkan ke Makassar dengan menggunakan pesawat udara dan biaya ditanggung semua oleh Pratu Makmur.

Setibanya di Makassar, Bruno Aisek dijemput oleh Pratu Makmur, selanjutnya tinggal bersama orangtuanya di Makassar dan disekolahkan mulai SD hingga lulus SMU.

Baca Juga:  Aksi Pencuri Burung Seharga Jutaan Rupiah Milik Anggota Bawaslu Purwakarta Terekam CCTV

Kemudian Bruno Aisek kembali ke Merauke untuk mendaftarkan diri pada Secata PK TNI AD TA. 2021. Bruno Aisek berhasil lulus seleksi dan saat ini masih mengikuti pendidikan Sekolah Tamtama TNI AD di Rindam Ifar Gunung Jayapura, Papua.

Keberhasilan Bruno menjadi seorang TIN A D pun tak lepas dari peran pentingnya Pratu Makmur yang dengan senang hati merawat Bruno. Pratu Pun mendapatkan apresiasi atas capaiannya terhadap anak orang asli Papua Itu, salah satunya apresiasi datang dari Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko.

Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 174/ATW Merauke memberikan apresiasi kepada salah satu prajurit dari Satuan Kostrad Yonif 433/JS Makassar yang pernah melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG wilayah Kolakopsrem 174/ATW Merauke di Kampung Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua.

Baca Juga:  Budidaya Ikan Jadi Aspirasi Kelompok Ternak di Desa Sariwangi Bandung Barat

Hal tersebut disampaikan Danrem Brigjen TNI Bangun Nawoko melalui telepon seluler video call dengan Serda Makmur, bertempat di Makorem 174 Merauke, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Rabu (19/5/2021).

Ia mengatakan bahwa upaya dari salah satu prajurit Pratu Makmur ini sangat mulia, dimana saat ini dia sudah berpangkat Bintara dan kiranya pantas menjadi suri teladan bagi prajurit yang bertugas di Papua.

“Kunci keberhasilan tugas di Papua hanya satu yaitu harus punya keberanian, mencintai, menghormati dan menghargai harkat dan martabat Orang Asli Papua,” tegasnya. (Red)