Pembelajaran Tatap Muka di Cimahi Dimulai 19 Juli 2021, Ini Persiapannya

JABARNEWS I CIMAHI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cimahi direncanakan bakal mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022, yakni pada 19 Juli mendatang.

Dinas Pendidikan Kota Cimahi juga bakal melakukan simulasi PTM pada 24, 25, 27, 28, 29 dan 31 Mei 2021 untuk jenjang TK/PAUD, SD hingga SMP. 

“Pada tanggal itu kita simulasi gelombang pertama untuk sekolah yang sudah memenuhi kesiapan kriteria daftar periksa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Kamis (20/5/2021).

“Yang sudah siap itu SMP 83 persen, SD 80 persen, TK 60 persen dan PAUD 50 persen,” tekan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

Baca Juga:  Idul Adha, Peternak Domba Kebanjiran Pesanan

Namun, kata Harjono, dari sekolah yang sudah memenuhi itu belum tentu juga disertakan dalam uji coba nanti. Sebab pihaknya bakal melakukan verifikasi dalam dua hari ke depan.

“Ada 4 klasifikasi. Buruk, cukup, baik dan baik sekali. Hanya sekolah yang memenuhi klasifikasi baik dan baik sekali yang boleh ikut ujicoba,” kata Harjono.

Bagi sekolah yang tidak lolos verifikasi diberikan kesempatan untuk memperbaiki kondisi sekolahnya, dan akan dilakukan verifikasi ulang tanggal 15-16 Juni mendatang. 

Rencananya, akan ada simulasi tahap kedua pada 22-28 Juni mendatang. “Sehingga diharapkan semua sekolah bisa ikut tahapan simulasi,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

Baca Juga:  Tiga pejabat Disdik Kota Bandung Ditangkap, Diduga Pungli ke Kepala Sekolah

Aturan simulasi akan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Salah satunya yang mengatur peserta uji coba nanti, dimana hanya setiap sekolah hanya diperbolehkan menampung 50 persen siswa.

“Tapi berbeda bagi sekolah yang siswanya banyak. Contohnya, SD Cipageran kan ada 1.800 orang, kalau 50 persen berarti kan 900 masih banyak. Berarti dikurangi hanya 20 persen saja,” beber Harjono.

Kemudian, lanjut Harjono, pihaknya melarang siswa yang mudik pada lebaran kemarin ikut serta dalam simulasi PTM nanti. Pihaknya khawatir siswa yang dibawa orang tuanya mudik malah akan berisiko terhadap penularan Covid-19.

Baca Juga:  Bupati Subang Pimpin Penggalangan Dana Peduli Banten dan Lampung

Ia sudah menginstruksikan para kepala sekolah untuk melakukan pendataan berapa jumlah siswa yang dibawa orang tuanya mudik. 

“Semua siswa yang dibawa orang tua mudik itu tidak disertakan dalam simulasi PTM karena sesuai ketentuan setelah mudik harus isolasi mandiri,” sebutnya.

Kemudian, kata dia, guru yang disertakan dalam simulasi juga hanya mereka yang sudah disuntikan vaksin Covid-19. Terkecuali bagi guru yang memang betul-betul tidak bisa divaksin lantaran memiliki komorbid.

“Kita dari 4.800 tinggal 200 orang yang belum divaksinasi. Harapannya pekan ini sudah rampung semua,” tukasnya. (Yoy)