Rekayasa Lalin di Padalarang, Dishub Bandung Barat: Bermacet-macet Biasa Lah

JABARNEWS I BANDUNG BARAT – Satlantas Polres Cimahi bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di Simpang Padalarang, Kamis (20/5/2021). 

Rekayasa lalu lintas itu dilakukan sehubungan dengan pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan layang atau Flyover Padalarang.

Dari pantauan, pembangunan flyover itu membuat petugas mesti menutup jalan masuk ke Kota Baru Parahyangan dari seberang Gerbang Tol Padalarang. 

Meski Begitu, PT Belaputera Intiland selaku pengembang perumahan tersebut telah membangun jalan baru sekitar 300 meter dari jalan yang ditutup itu.

Dampak dari rekayasa lalu lintas tersebut mengakibatkan adanya antrean kendaraan dari arah timur, yang mengular sampai pertigaan Cimareme. Sementara kendaraan dari arah barat terpantau padat sampai simpang Pasar Tagog Padalarang.

Kemacetan tersebut diantaranya ditimbulkan oleh kebingungan pengendara yang ingin ke arah Cianjur atau Purwakarta, maupun pengendara yang ingin ke Kota Baru Parahyangan.

Baca Juga:  Inilah Lima Masjid Termegah Di Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Religi

Seorang pengendara motor, Haryanto (40) mengaku harus memutar jauh ke dalam Kota Baru Parahyangan untuk bisa masuk ke Jalan Panaris dari arah Cimareme. 

Di Gerbang Kota Baru Parahyangan, kata dia, juga banyak kendaraan yang kebingungan dan terpaksa mengarahkan kendaraan sesuai arahan dari petugas. 

“Tadi memutar di Kota Baru sampai ke Kantor Damkar. Pas balik lagi, di gerbang Kota Baru, juga diarahkan supaya belok kiri,” kata Haryanto.

Kebetulan saya warga sini, jadi bisa memutar balik di underpass depan Pertamina. Kasihan yang tidak tahu, ya mungkin harus memutar ke Pasar Tagog,” kata warga Batujajar.

Kepala Dishub Bandung Barat Lukmanul Hakim mengatakan, rekayasa lalu lintas ini akan diterapkan selama pembangunan flyover selesai. Proses pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan rampung dalam jangka enam sampai delapan bulan ke depan.

Baca Juga:  Jangan Anggap Sepele, Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Menahan Kentut

“Dalam rangka pembangunan simpang Tagog Padalarang, mulai hari ini kita bersama-sama dengan petugas gabungan melakukan penutupan di jalan Kota Baru Parahyangan yang dari keluar pintu Gerbang Tol Padalarang,” kata Lukman.

Pada hari pertama pemberlakuan rekayasa lalu lintas, dia mengakui, berdampak pada kemacetan panjang di ruas jalan sekitar Padalarang. Oleh karena itu, Lukman meminta agar pengendara di sekitar kawasan Padalarang untuk bersabar.

“Saya meminta untuk pengendara agar sabar terlebih dahulu saat pembangunan dilaksanakan. Namun, ke depan manfaat flyover ini bagus dan pasti dapat memberikan dampak positif,” kata Lukman.

Lukman menyebutkan, Dishub dan kepolisian akan melakukan evaluasi rekayasa lalu lintas dalam dua hari ke depan. Meski begitu, dia tak menyebutkan skema lain untuk mengatasi kemacetan yang ditimbulkan dari pembangunan Flyover Padalarang.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Pangandaran Naik, Puluhan Orang Meninggal Dunia

“Ya bermacet-macet biasa lah karena ada proyek pembangunan, tapi ke depan itu luar biasa, manfaatnya jangka panjang. Ini kan jangka pendek, tidak sampai setahun lah bermacet-macet sedikit. Konsekuensi dari sebuah proses pembangunan seperti itu,” paparnya.

Proyek pembangunan Flyover Padalarang dikerjakan oleh PT Belaputera Intiland, tapi perencanaannya berasal dari Pemkab Bandung Barat. 

Flyover Padalarang akan membentang sepanjang 340 meter dengan lebar 18 meter, dari pintu keluar Gerbang Tol Padalarang menuju Kota Baru Parahyangan.

Pembangunan Flyover Padalarang yang diperkirakan menelan anggaran Rp110 miliar itu pun kemungkinan bisa meniadakan lampu lalu lintas, karena jalur dari arah Cimareme ke Cianjur/Purwakarta maupun sebaliknya tidak akan terpotong oleh kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Padalarang. (Yoy)