Soal Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Begini Penjelasan Tiga Tokoh di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Tingginya semangat masyarakat, akademisi, badan dan komunitas yang turut membantu pemerintah dalam menangani permasalahan sosial di Jawa Barat, semakin mengembangkan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar dalam menciptakan kolaborasi dalam mengembangkan pola edukasi dan motivasi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

Kadinsos Jabar Dodo Suhendar mengatakan, kolaborasi tersebut sebagai mitra sosial untuk lebih membangun kolaborasi dalam penanganan permasalahan wanita rawan sosial ekonomi di Jabar.

Dia mengajak, multipihak untuk semakin sadar dan berkomitmen untuk turut andil dalam menangani permasalahan sosial di Jabar khususnya wanita rawan sosial ekonomi.

“Program pengembangan inovasi Dinas Sosial di Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial yakni Graha wanita mandiri yang kedepannya akan lebih baik,” kata Dodo dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga:  Warga Cianjur Kembali Resah, Gempa Bumi Masih bergetar di Cianjur

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari menyampaikan bahwa ranah legislasi DPRD dalam mendukung Pemerintah yakni OPD untuk semakin mendukung program penanganan Wanita Rawan Sosial Ekonomi.

“Regulasi yang baik tentunya berpihak pada masyarakat dengan menggunakan prinsip Good Governance, maka dari itu DPRD akan melakukan yang terbaik dalam penguatan dan pembentukan legislasi serta regulasi dan penganggaran yang dilanjutkan dengan pengawasan terhadap penanganan permasalahan perempuan di Jawa Barat,” ucap Ineu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Organisasi Jabar Atalia Praratya mengungkapkan bahwa perempuan Jabar harus peduli akan permasalahan sosial di provinsi dengan 10 kali lipat angka yang lebih besar penduduknya dibandingkan dengan New Zealand.

Baca Juga:  Pria asal Sukabumi Ngaku Bekerja di Perusahaan Judi Online, Gaet Pelanggan dengan Foto Bugil

Menurutnya, kiprah perempuan yang harus selalu maju dalam memotivasi, mengedukasi serta sudah mulai action untuk peduli akan permasalahan perempuan di Jabar.

“Semangat Pentahelix harus dimaksimalkan oleh perempuan Jawa Barat, benih-benih keterlibatan multipihak dalam mendukung penanganan Wanita Rawan Sosial Ekonomi ini harus selalu disebarkan, terbukti dalam kurun waktu beberapa tahun, pemerintah dengan petahelixnya sudah meluncurkan banyak program yang membantu perempuan Jawa Barat di bidang sosial,” ujar Atalia.

Selain itu, dia mengapresiasi kinerja Dinsos Jabar yang secara konsisten menangani permasalahan sosial di Jawa Barat yang begitu kompleks dan beragam.

Baca Juga:  [INFOGRAFIS] Jangan Egois, Sesal Kemudian Tiada Guna

“Rumah Singgah Humanis/Rengganis, merupakan sebuah program kolaboratif yang apik antara organisasi non pemerintah dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat yang sudah 3 tahun menangani pemerlu kesejahteraan sosial dengan memberikan layanan tempat singgah bagi pasien pasien yang tidak mampu yang sedang menjalani proses pengobatan di Rumah Sakit,” tutupnya.

Sekadar informasi, sebelumnya Dinsos Jabar menggelar Webinar dengan 340 partisipan. Webinar ini dengan menghadirkan 3 tokoh wanita inspiratif Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, Ketua Umum Organisasi Jabar Atalia Praratya, dan Pendiri yayasan Monica’s Angel Monica Soraya Hariyanto. (Red)