Lewat Perda Pesantren, DPRD Jabar Ajak Ponpes Berkolaborasi

JABARNEWS | BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat membuka ruang bagi setiap pondok pesantren untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Anggota Komisi I DPRD Jabar Arif Hamid Rahman mengatakan, Peraturan Daerah (Perda) Pesantren dalam perancangan Perda tersebut dirinya melakukan survei ke beberapa pesantren salah satunya ke Pesantren Persis 99 Rancabango Garut.

Hasilnya, ada 2 catatan yang menjadi keinginan KH. Aceng Zakaria sebagai pimpinan Pesantren Persis 99 Rancabango. Yakni, ingin dikembalikannya program kesehatan di setiap pondok pesantren dan masalah perekonomian atau koperasi/kopontren.

“Akhirnya saya yang ada di Pansus itu sendiri memasukan pasal pasal itu. Makanya gubernur sekarang berani melakukan inovasi inovasi yang sifatnya khusus apa yang bisa dilakukan pondok pesantren artinya memang regulasi ini bisa membantu mempermudah pondok pondok pesantren untuk mendapat bantuan,” kata Arif saat menghadiri Pelantikan dan Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) IKA-PPI Pajagalan Bandung, Sabtu (29/5/2021).

Baca Juga:  Inflasi di Bawah 4 Persen, Presiden Apresiasi Tim Pengendali Inflasi

Tak hanya itu, dia mengajak Ikatan Alumni Pesantren Persatuan Islam (IKA-PPI) Pajagalan Bandung untuk sama sama berkolaborasi dalam program pemerintah dalam memajukan pesantren.

“Jadi nanti kita ciptakan bagaimana ada kolaborasi dalam program seperti pesantren juara, OPOP, dan lainnya bisa kita manfaatkan. Kalau kita sebagai legislatif kita akan mengarahkan kira kira mana yang bisa menjadikan sesuatu yang bisa berjalan berbarengan baik itu dari sektor pendidikan, ekonomi, sosial dan lain lain itu akan bisa bermanfaat,” tuturnya.

Baca Juga:  Antusiasnya Mahasiswa Ikuti Imunisasi Difteri

Menurutnya, pelantikan IKA-PPI Pajagalan Bandung ini merupakan sebuah sejarah. Pasalnya, di umur pesantren yang cukup tua ini belum pernah terjadi yang namanya ikatan alumni.

“Jadi walaupun di setiap angkatan itu pasti ada ikatan alumninya, tapi hanya di angkatannya masing masing. Nah hari ini lah sejarah bahwa di gabungnya seluruh angkatan yang saat ini ada 50 angkatan ini yang memang sejarah khususnya bagi alumni alumni pajagalan,” katanya.

Baca Juga:  Kelangkaan Oksigen di Kabupaten Bandung, Harga Jual Dua Kali Lipat

Dirinya pun meyakini, jika para alumni pajagalan dari 50 angkatan ini banyak yang yang berkiprah di pesantren-pesantren. Karenanya, hal itu akan mempermudah kolaborasi yang nantinya akan dilakukan.

“Artinya ini sangat mewakili walaupun Pesantren Pajagalan di Kota Bandung tapi kemungkinannya alumninya ada yang menyebar dimana mana. Dan mereka hampir rata rata pegang pesantren juga nah ini memang yang bisa kita manfaatkan bahwa alumni ini sebagai wadah informasi juga untuk pesantren pesantren khususnya pesantren Persis,” tutupnya. (Red)