Resmi! Pasar Dombret di Purwakarta Gratiskan Lapak ke Pedagang

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jelang perayaan Idul Adha, Pemkab Purwakarta bersama Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) buka Pasar Domba Murah Berinternet (Pasar Dombret).

Untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak, pasar berbasis internet itu dijual hewan ternak baik secara online maupun offline. 

Peresmian Pasar Dombret dihadiri langsung oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Ketua Dekopin, Nurdin Halid.

Keberadaan Pasar Dombret ini diadakan untuk membantu kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di tengah pandemi. 

Menurut Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Pasar Dombret menjadi pasar yang diharapkan hadir di Purwakarta terlebih saat situasi pandemi. 

Menurut Anne Ratna Mustika, Purwakarta mengalami surplus domba sejak 2016 dan 2017 sebanyak 7 juta ekor domba populasinya. 

Surplus domba itu lantaran, adanya program bupati sebelumnya, Dedi Mulyadi yang meminta anak-anak sekolah memelihara domba dari bantuan pemerintah.

Baca Juga:  Dari Kota Bandung, Pijat Plus-plus Berpindah Ke Daerah Ini

Hasil dari pengembangbiakan domba itu berimplikasi pada nilai di rapor anak-anak sekolah itu. 

“Hari ini populasi domba bagus sekitar 5,9 juta dan bukan dari industri melainkan kultur alias ternak. Tapi, masalahnya ketika terus dikembangbiakkan mereka mau pasarkannya ke mana? Jadi, domba yang dikembangbiakkan perlu dipasarkan semacam lewat Pasar Dombret ini,” ungkap Anne, dalam keterangan tertulisnya, Pada Minggu (30/5/2021). 

Sementara, Inisiator Pasar Dombret, Robi Nurhadi menyampaikan pasar ini menjadi titik harapan bagi semua utamanya warga sekitar untuk memulai langkah lebih baik di tengah situasi pandemi. 

Belum lagi, momen Idul adha kali ini, kata Robi, sudah tidak memungkinkan bagi penjual menjualkan ternaknya di pinggir jalan. 

Baca Juga:  Rawan Manipulasi Data, Pengamat Minta Pemerintah Waspadai Kegiatan Fiktif

“Inilah respon anak-anak muda Purwakarta membuat Pasar Dombret. Dan kami ingin berikan ruang kepada para penjual ternak yang ada di wilayah RW 6 RT 2,” katanya. 

Robi juga menegaskan pihaknya menyewa lahan di sana sekitar Perum Bumi Gandasari dan penjual dapat membuka lapaknya secara gratis. 

“Silakan siapa pun jualan gratis tak perlu sewa lapak asalkan mereka dapat jujur saat bertransaksi dengan pembeli dan anak muda silakan mengonlinekannya,” ujarnya. 

Harga-harga hewan ternak yang dijual di Pasar Dombret ini bervariasi mulai harga Rp 2 jutaan hingga puluhan juta. Salah seorang penjual ternak di Pasar Dombret, Uju mengatakan pedagang yang jual di sana diutamakan ialah warga sekitar, meskipun tidak menutup pula kepada pedagang dari luar wilayah dengan catatan membawa surat kelayakan dan kesehatan hewan yang dijual. 

Baca Juga:  Lolos Hukuman Pancung, TKW Ini Kembali Ke Kampung Halaman

“Alhamdulillah pak Robi sengaja membuka pasar ini untuk memperlancar jual beli ternak. Mari kepada para pedagang kita bersama-sama memajukan lingkungan sehingga ternaknya semakin bersaing. Jujur saya merasa terbantu adanya Pasar Dombret,” ucapnya. 

Sementara, Ketua Dekopin, Nurdin Halid menuturkan awalnya dombret ialah goyangan tetapi ternyata dombret singkatan dari domba murah berinternet. Dia mengaku merasa tertarik adanya Pasar Dombret lantaran bernilai koperasi. 

“Saya melihat pasar ini miliki prinsip sistem koperasi yang di dalamnya ada kejujuran, keterbukaan, sportivitas, dan menemukan antara penjual dan pembeli secara online karena kondisi masih pandemi. Jadi, ide pasar ini sangat tepat guna menciptakan keseimbangan menjaga kesehatan dan produktivitas,” pungkasnya. (Gin)