Tak Ada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Cimahi, Ini Sebabnya

JABARNEWS | CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi memutuskan untuk tidak melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB serta sekolah di bawah Kementerian Agama.

Hal itu diputuskan setelah Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama di Kota Cimahi serta Kantor Cabang Dinas (KCD) 7 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi persiapan PTM bagi SMA/SMK dan SLB serta sekolah di bawah Kementerian Agama. 

“SMA/SMK tidak ada simulasi. Gantinya KCD 7 dengan dinas dan satgas akan membentuk tim gabungan untuk verifikasi dan validasi kesiapan sekolah untuk melaksanakan PTM sesuai daftar periksa di Dapodik,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga:  SKYE Suites Jadi Tuan Rumah Afterpay Australian Fashion Week 2021

Harjono mengatakan alasan tidak dilakukannya simulasi PTM bagi jenjang tersebut lantaran ditemukannya kasus positif COVID-19 pada anak usia 0-19 tahun. 

“Dari laporan Dinkes Cimahi, selama pekan ini ada 19 anak usia 0-19 tahun terkonfirmasi positif COVID-19 di antaranya satu anak siswa SMK terkonfirmasi positif. Lalu dilakukan tracing ternyata ada beberapa anak teman bermainnya yang jadi kontak erat. Semuanya akan dilakukan swab test,” kata Harjono.

Baca Juga:  Hati-hati Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang di Jawa Barat Pada Sore hingga Malam Hari

Faktor lainnya yang membuat tak ada simulasi bagi SMA/SMK yakni banyaknya guru yang belum menjalani vaksinasi COVID-19. Padahal salah satu syarat pelaksanaan simulasi PTM yakni 70 persen guru sudah divaksinasi COVID-19.

“Ternyata masih ada 900 guru yang belum melakukan vaksinasi, dari total 1800 lebih guru, artinya baru 50 persen. Padahal syarat simulasi itu 70 persen guru harus sudah vaksinasi COVID-19,” bebernya.

Baca Juga:  Ciee.. Kini Bus Tol Trans-Jawa Resmi Beroperasi

Harjono menyebut pihaknya juga menerima informasi dari masyarakat soal adanya rencana kegiatan perpisahan serta pembagian ijazah secara tatap muka. Hal itu bakal dilarang lantaran perpisahan dilakukan secara virtual.

“Informasi dari masyarakat ada beberapa SMA yang akan melakukan perpisahan luring atau fisik. Kita melarang adanya kegiatan perpisahan atau pembagian ijazah luring. KCD juga merespon adanya SMA dan SLB mengajukan izin untuk simulasi PTM, di antaranya SMAN 5 Cimahi tapi karena tidak ada simulasi jadi tidak ditindaklanjuti,” tegasnya. (Red)