40 Hektar Sawah Kering, Petani di Pangandaran Terancam Gagal Panen

JABARNEWS | PANGANDARAN – Petani di Dusun Tenjosari, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran terancam gagal panen karena dilanda kekeringan. Areal persawahan seluas 40 hektar milik petani tersebut kekurangan pasokan air.

Dilansir dari poskotajabar.co.id, areal pertanian tersebut berada di sekitar perbukitan dan hanya mengandalkan air hujan dan sumber air sungai Langkob.

Kepala Dusun Tenjosari Kasmini mengatakan, sawah warga setiap tahunnya selalu mengalami kekeringan jika musim kemarau tiba. Hal tersebut dikarenakan, petani hanya mengandalkan air hujan petani juga mengandalkan sumber air dari sungai Langkob.

Baca Juga:  Soal Tahun Ajaran Baru, Ini Keputusan Disdik Kota Cirebon

“Biasanya persawahan milik warga tersebut dialiri air dari Sungai Langkob yang berada di Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar. Namun saat ini air sungainya juga kering sehingga berdampak pada areal pertanian milik warga yang luasnya 40 hektare,” kata Kasmini, Kamis (10/6/2021).

Dia mengungkapkan, akibat dilanda kekeringan tersebut petani dipastikan bakal merugi karena gagal panen. Penyebab gagal panen karena sawah yang dilanda kekeringan sudah mengalami retak-retak.

Baca Juga:  Argentina dan Polandia Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

“Setiap tahun petani selalu mengalami kerugian akibat gagal panen, hingga saat ini belum ada solusi buat menanggulangi perihal tersebut,” ungkapnya.

Selain tanaman padi, tanaman lainnya juga seperti kacang dan timun mengalami serupa gagal panen. “Semoga kedepan segera ada solusinya agar para petani tidak selalu merugi setiap tahunnya, kasihan sudah keluar biaya besar bukannya untuk tapi malah merugi,” tuturnya.

Baca Juga:  Langkah Strategis Pemerintah Indonesia Tangani Wabah Virus Corona

Hal senada diungkapkan salah seorang petani Harun (53). Dia mengaku, akibat sawahnya kekurangan pasokan air mengakibatkan sawah retak-retak dan tanaman padinya rusak sehingga gagal panen sudah mengancam.

“Saya harap pembangunan saluran irigasi untuk jalur air ke areal pertanian yang saat ini dalam pengerjaan segera rampung, kalau begini terus setiap tahun kami mau makan apa, jangankan untung modal saja gak keganti,” tutupnya. (Red)