Mengenal Colenak Sebagai Salah Satu Kuliner Bandung Jawa Barat

JABARNEWS | BANDUNG – Nama colenak tak asing bagi warga Jabar. Makanan khas Sunda ini terbuat dari tape singkong yang bakar dan disajikan dengan gula jawa cair yang sudah dicampur dengan parutan kelapa.

Pada mulanya, kudapan manis ini mempunyai nama peuyeum digulaan (tape dicampur gula). Namun atas saran dari pelanggan setia di zamannya, cemilan ini berganti nama menjadi colenak. Artinya, makin dicocol makin enak rasanya.

Baca Juga:  Ambu Anne: Pemuda Purwakarta Harus Kreatif dan Inovatif

Rasanya yang manis dan lezat, membuat kudapan ini disukai banyak orang. Saking populernya, colenak bahkan jadi bagian dari salah satu event bersejarah Indonesia.

Camilan ini jadi salah satu sajian yang dihidangkan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955 yang dihadiri Presiden Soekarno dan para pimpinan negara.

Baca Juga:  Berhati Mulia, Kakak Adik Asal Bekasi Bongkar Celengan Bantu Beli APD

Colenak sudah menjadi camilan manis khas Jawa Barat sejak 1930. Murdi, penjual jajanan di daerah Cicadas, Bandung adalah yang saat itu pertama menjual colenak. Sampai saat ini, colenak Murdi Putra masih jadi salah satu jajanan yang tak boleh terlewat di Bandung.

Baca Juga:  Melihat Ambisi PDIP di Pemilu 2024: Puan Maharani Ingin Merahkan Jawa Barat

Sebagaimana kalian tahu, Kuliner Bandung yakni Colenak ini memiliki rasa dan ciri khas yang membedakan dengan beberapa jenis makanan lainnya.

Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa hingga saat ini masih tren dan cukup populer di kalangan pecinta kuliner tradisional, Sunggu nekjubkan bukan kuliner khas bandung satu ini. (Red)