Waspada! Ini Penyebab Kanker Nasofaring, Yang Kedua Sering Dilakukan

JABARNEWS | BANDUNG – Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring. Nasofaring merupakan salah satu bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, hingga kesulitan membuka mulut. Bahkan bisa sampai keluar darah dari hidung. Tentunya hal tersebut sungguh membahaya.

Oleh Sebab itu dilansir dari banyak sumber kami berhasil merangkum beberapa penyebab kanker nasofaring yakni:

Baca Juga:  Seorang Tersangka Dugaan Suap RTH Kota Bandung Ditahan KPK

Pertama. Terpapar Asap – Menurut para ahli, dapur dalam rumah dengan sirkulasi udara yang buruk ternyata bisa meningkatkan risiko kanker nasofaring pada penghuninya. Karena itu, penting memperhatikan sirkulasi udara dalam rumah.

Begitu juga dengan mereka yang terbiasa berdekatan dengan beragam jenis asap lainnya. Seperti dupa, asap pembakaran sampah, dan paparan asap lain. Menjauh dari faktor penyebab merupakan langkah pencegahan yang terbaik.

Baca Juga:  Ternyata Ini Hubungan 2Tiktok dengan Mas Jon

Kedua. Merokok – Bagi anda yang merupakan perokok berat, ada baiknya segera memulai untuk berhenti merokok sekarang juga. Hal ini mengingat kanker nasofaring juga bisa terjadi salah satunya karena asap rokok yang mengandung banyak sekali racun.

Racun ini sendiri nantinya akan mengumpul dan menggumpal dalam tubuh. Hal ini dapat memicu timbulnya kanker, dan salah satunya adalah kanker nasofaring.

Baca Juga:  Hibahkan 38,222 Miliar, Ridwan Kamil Resmikan Gedung Ditlantas Polda Jabar

Ketiga. Paparan Mineral Logam – Mineral logam termasuk jenis toksin berat yang sangat bersifat karsinogen. Selain itu, bahan ini juga mengandung sifat abrasi yang bisa menimbulkan munculnya iritasi serius pada hidung.

Gejala kanker nasofaring ini awalnya mungkin berupa iritasi yang bisa menyebabkan inflamasi dan abses. Namun jika tak segera mendapat penanganan, kondisi ini juga dapat berkembang menjadi pra kanker. (Red)