Kehabisan Peti Mati, Subang Gunakan Kantong Mayat Untuk Jenazah Covid-19

JABARNEWS | SUBANG – Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Subang melaporkan telah kehabisan peti mati untuk pemakamkan jenazah terkonfirmasi positif COVID-19.

Hal tersebut terjadi, memngingat dalam sepekan terkahir tingkat kematian terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Subang meningkat.

Tim pemakaman Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang Tarkiman, membenarkan jika peti mati habis sejak pekan kemarin. Untuk sementara, kantong mayat digunakan tim Satgas COVID-19.

“Saat ini alternatifnya terpaksa kita menggunakan kantong mayat dulu,” ujar Tarkiman dilansir dari Tribun, Senin (14/6/2021).

Baca Juga:  Ombudsman RI Apresiasi Kapolri Bentuk Tim Khusus Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J

“Ya sampai hari ini, belum ada dan semalam semapat ada pihak keluarga yang menolak, namun setelah kami jelaskan akhirnya menerima juga,” kata dia.

Kepala Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Subang, Komara Nugraha juga mengakui jika penggunaan kantong mayat sementara sebagai alternatif karena darurat.

“Kita sudah konsultasikan dengan pimpinan daerah, tadi malam dan akhirnya pergunakan kantong mayat, karena darurat,” kata Komara ketika dikonfirmasi Tribun, Senin (14/6/2021).

Baca Juga:  PSSI akan Lakukan Evaluasi Sesuai Arahan Presiden Jokowi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi sempat menjelaskan jika lonjakan kasus positif COVID-19 pada sepekan terakhir di Subang, nyaris mengalami kenaikan 100 persen.

Baca juga: Ratusan Makam di TPU Cikadut Dibongkar, Dianggap Covid-19 Padahal Ada yang Sakit Diabetes

“Sampai hari ini sudah 5927 orang ya, ini luar biasanya, pada minggu kemarin dalam satu minggu itu cuma 128 orang tapi pada minggu ini, baru sampai hari Kamis saja penambahannya udah 218 orang, jadi baru 4 hari itu melampaui penambahan satu minggu kemarin,” papar Maxi, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Indeks Pembangunan Jabar Meningkat

Dia juga mengakui jika penambahan yang signifikan tersebut adanya klaster hajatan di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, Setelah diketahui ada 32 orang terpapar Covid-19 di sana.

Namun setelah dilakukan tracing, jumlahnya bertambah, menjadi 73 Orang.

“Ada beberapa kematian juga yakni 6 orang di RSUD, dan 73 Orang isolasi mandiri,” pungkasnya. (Red)