Dari Tahun 2019, Angka Kemiskinan di Subang Mengalami Peningkatan

JABARNEWS | SUBANG – Angka kemiskinan di Kabupaten Subang terlihat mengalami peningkatan dari kurun waktu tahun 2019 yang harus menjadi perhatian pemerintah.

“Jika melihat data yang ada, pertumbuhannya (garis kemiskinan) terlihat mengalami kenaikan,” ujar Cecep, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Ia mengatakan berdasarkan data yang ada, jika dibandingkan di tahun 2019 jumlah warga yang berada di garis kemiskinan di Kabupaten Subang ada sebanyak 339.607 keluarga.

Baca Juga:  Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Sarampad Cianjur Keluhkan Infrastruktur Jalan Rusak

“Tahun 2020, ada sebanyak 351.885 keluarga. Sementara untuk tahun 2021 masih belum terekap,” ujarnya.

Dijelaskan Cecep, dari data yang ada, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan tentunya juga berimplikasi terhadap pendidikannya.

Menurutnya, data tahun 2019, anak sekolah yang tamat hingga jenjang SMA hanya 13,98 persen, sedangkan di tahun 2020 naik menjadi 14,92 persen. Sedangkan yang putus sekolah ada sebanyak 34,38 Persen.

Baca Juga:  Pilpres 2019, Inilah Formasi Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi

“Presentase tersebut dari sekitar 1,6 juta jiwa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Subang Saeful Arifin mengatakan, untuk warga Kabupaten Subang yang masih di taraf penghasilan rendah diberi bantuan. Baik melalui program pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.

“Terus diberikan bantuan. Kita juga melihat dari segi penghasilan mereka,” katanya.

Ditambahkan Saeful, program seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat ataupun bantuan bantuan lain yang bersumber dari pemerintah daerah, bisa membantu masyarakat Kabupaten Subang.

Baca Juga:  Sempat Kabur, Dua Pelaku Jambret Di Majalengka Berhasil Ditangkap

“Minimalnya membantu mereka. Namun ketika sudah tidak lagi berada di garis kemiskinan, maka bantuan tersebut dialihkan untuk masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Jika sudah sejahtera, bantuan tersebut kita alihkan bagi masyarakat yang masih berada di garis kemiskinan,” ungkapnya. (Red)