Dugaan IDI Bikin Menohok, Varian Baru Corona Banyak Ditemukan Pada Pasien Muda

JABARNEWS | JAKARTA – Anggota Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan saat ini banyak pasien Covid-19 masih usia muda dan sehat riwayat kesehatannya. Mereka diduga terpapar varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang sudah teridentifikasi di Indonesia.

Erlina mengatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa mengidentifikasi secara detail gejala klinis yang dialami pasien Covid-19 biasa dengan pasien yang terpapar varian baru corona. Namun demikian, ia menyebut dalam beberapa bulan belakangan terlihat perbedaan gejala dan kondisi pasien yang datang ke rumah sakit.

“Dulu non-varian itu gejalanya sangat khas, biasanya pasien tua atau dengan komorbid. Nah, sekarang dengan ditemukan varian-varian baru, banyak yang di RS itu pasien masih muda, kemudian juga tidak ada komorbid,” kata Erlina dalam acara daring, dilansir dari CNN, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga:  Ini Instansi yang Sudah Umumkan Jadwal SKB CPNS

Sejauh ini sudah ada 145 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern (VoC)’ per data terakhir per 13 Juni, dengan total sebanyak 1.989 sampel warga yang diperiksa.

“Nah, ini sepertinya terjadi shifting dari usia, dari keparahan penyakit, dan juga mungkin karena varian baru,” imbuhnya.

Masih di acara yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Isman Firdaus juga menilai kasus Covid-19 tahun ini berpotensi melonjak dalam jumlah besar karena dampak dari menyebarnya varian corona di berbagai daerah Indonesia.

Ia lantas membandingkan, pada kenaikan Covid-19 tahun lalu terjadi secara bertahap. Sementara pada tahun ini kenaikan kasus dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) mengalami kenaikan drastis dalam waktu yang relatif singkat.

Baca Juga:  Panas! Merasa Dibohongi Erick Thohir, Faizal Assegaf Ngamuk di Bareskrim Polri

“Sekarang dalam 2-3 hari luar biasa peningkatannya, dan kalau di penyakit sangat akut, ya. Kemarin sekitar empat hari lalu bed kita masih 10-15 persen, sekarang hampir 40 lebih pasien-pasien yang menempati ruang-ruang isolasi,” kata Isman.

Infografis – 4 Varian Corona Ancam DuniaInfografis 4 Varian Corona Ancam Dunia. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan pun menilai saat ini banyak tenaga kesehatan yang masih belum bisa memastikan gejala klinis antara pasien Covid-19 biasa dengan yang terinfeksi beserta varian baru.

Sebab, jumlah spesimen yang diperiksa menggunakan Whole Genome Sequence (WGS) masih sangat terbatas. Laboratorium yang difasilitasi pemerintah menurutnya juga berada di kisaran 10 saja. Ia menilai Indonesia masih berjalan di atas peta buta untuk mengetahui kondisi varian sesungguhnya.

Baca Juga:  Sepuluh Tempat Hiburan di Bandung Beroperasi Lagi, Oded Ingatkan Soal Ini

“Masalahnya begini, varian ini kita harus lihat data klinis dari WGS, sementara laboratorium kita tidak sampai 10, dan tidak semua provinsi. Jadi kita seperti berjalan dalam gelap atau mata tertutup untuk mendeteksi masalahnya apa,” kata Aman.

Untuk itu, Aman mendesak agar pemerintah memperbanyak fasilitas laboratorium pemeriksaan WGS, serta lebih transparan dalam menyajikan data temuan kasus-kasus varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang sudah teridentifikasi di sejumlah daerah Indonesia.

Ia menyebut transparansi itu perlu dilakukan agar publik memahami penuh pemetaan wilayah varian sehingga mereka lebih waspada lagi. Pun pemerintah daerah menurutnya dapat memiliki sikap untuk menentukan kebijakan antisipatif selanjutnya. (Red)