Sepuluh Tahun Jadi TKI, Warga Cianjur Ini Diduga Terima Perlakuan Buruk dari Majikan

JABARNEWS | CIANJUR – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Bahrain Saudi Arabia dikabarkan diduga mengalami tindak kekerasan, berupa penganiaaya dan tidak diberi gaji oleh majikannya.

TKI itu bernama TIka, warga Kampung Babakan Asem RT 7/ 2, Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung itu, diketahui sudah bekarja menjadi TKI di Arab Saudi sejak tahun 2010 silam.

Memastikan kabar tersebut, Kapolsek Bojogpicung melalui Bripka Herman mengatakan berdasarkan pengakuan Ayah Tika, anaknya itu saat menjadi seorang TKI ia pada saat itu berusia 20 tahun. Informasinya, bertahun-tahun jadi TKI, Tika kerap mengalami perkakuan buruk dari majikannya.

Baca Juga:  Inilah Imbauan Menag Terkait Salat Id saat Masih Pandemi Covid-19

“Informasinya karena tidak dapat gajih dan kerap kali di siksa anak majikanya, dan yang bersangkutan sudah bekerja di arab saudi kurang lebih 10 tahun,” ujar Bripka Herman, Sabtu (19/6/2021).

Ia menambahkan, menurut pengakuan Ayah kandung Tika, Apid (62) bahwam, kata Herman, yang bersangkutan saat menjadi seorang TKI, Tika pada saat itu berusia 20 tahun. Ia berangkat ke saudi melalui PT. Hasrat Nurani Jakarta Timur.

Baca Juga:  Perangi Sampah Plastik, Ini Masukan LPBI NU kepada Pemerintah

“Berangkat menjadi TKI, Maret 2010 melalui seponsor yang bernama Hj. Anisa, dan diberangkatkan melalui PT. Hasrat Nurani Jakarta Timur. Awalnya komukasi pihak keluarga dengan Tika S lancar dan pada tahun 2012 hilang kontak,” ujarnya.

Baca Juga:  Pupuk Indonesia Siap Jaga Produksi untuk Ketahanan Pangan

Selang beberapa tahun kebudian, tepatnya pada tahun 2020, pihak keluarga kembali bisa berkomunikasi dengan Tika di Arab Saudi. Pengaduannya kepada keluargam

“Tahun 2020 baru ada hubungan kontak lagi dengan keluarga, hingga sekarang. Tika sering mengadu pada keluarganya, selama bekerja menjadi TKI upah, gajinya tidak menentu dan sering ada penyiksaan yang dilakukan oleh anak majikanya. karena itu, saat ini, Tika ingin pulang ke Indonesia,” ujarnya. (Mul)