Kasus Covid-19 Melonjak, Penerapan PTM di Purwakarta Terancam Batal

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat sepertinya bakal urung dilakukan, mengingat sampai saat ini kasus penyebaran covid-19 di wilayah ini masih memprihatinkan.

Seperti yang diketahui, Pemkab Purwakarta, berencana memulai pembelajaran tatap muka (PTM) di tahun ajaran baru 2021/2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto menjelaskan, di pertengahan Juli 2021 nanti pihaknya telah menyiapkan rencana pemberlakuan PTM secara bertahap di sejumlah sekolah.

Namun, kata Purwanto, melihat gelagat penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, pihaknya tak ingin mengambil resiko.

Baca Juga:  Rudy Gunawan Nilai Penetapan Zona Kuning di Garut Tidak Efektif

“Dengan kasus Covid-19 seperti saat ini, kemungkinan besar PTM tidak jadi diterapkan,” ucapnya, pada Senin (21/6/2021).

Meski begitu, sambung Purwanto, pihaknya telah menyiapkan solusi lain. Yakni, dengan meningkatkan model pembelajaran daring maupun blended learning.

Selain itu, tambah dia, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di rumah ini semua kepala sekolah akan diberi jalan atau tata kelola dalam hal pembelajaran daring yang baik.

“Kita akan menggunakan media yang tepat dengan tingkat pengawasan oleh guru yang cukup ekstra,” jelas dia.

Baca Juga:  Ada Fitur Baru Nih dari Aplikasi WhatsApp, Apa Saja Ya

Selanjutnya, Purwanto menambahkan, orang tua juga akan diedukasi, supaya bisa bersama-sama membantu para dalam mengawasi pembelajaran anaknya.

Purwanto berharap, jika ada orang tua atau siswa yang tak memiliki gawai ditekankan tidak mengeluh terlebih dulu. Melainkan, dicarikan solusinya.

“Misalkan, guru dan kepala sekolah mendata murid yang tak punya gawai. Kemudian, guru harus aktif dalam memberikan tugas kepada siswa yang tak punya gawai itu,” tuturnya.

Baca Juga:  Di Tengah Pandemi Covid-19, Mahasiswa Undip Turun ke Masyarakat

Selain itu, pembelajaran daring itu harus dilakukan secara individual atau perseorangan. Tidak boleh berkelompok.

“Tugasnya, dengan cara terstruktur memberikan buku-buku paket ke anak-anak itu. Selain itu, kami minta para guru juga lebih kreatif dalam memberikan tugas ke siswa,” ujarnya.

Terkait dengan Covid-19 yang semakin tinggi, Purwanto meminta orang tua untuk lebih ekstra lagi dalam mengawasi anaknya. Jangan sampai, anak kebanyakan main di luar rumah.

“Jangan sampai, anak-anak kita tertular Covid-19 di luar rumah,” harapnya. (Gin)