Tambah 14 Ribu, di Indonesia Sudah Ada 2 Juta Kasus Covid-19

JABARNEWS I BANDUNG – Kasus positif Covid-19 secara nasional bertambah 14.536 pada Senin (21/6/2021). Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini menjadi 2.004.445, sejak kemunculan pertama kali pada awal Maret 2020.

Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.801.761 orang di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 9.233 orang dari hari sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 54.956 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus corona bertambah 294 dari kemarin.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Gencar Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 84.418 sampel. Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang dirawat dan isolasi kini mencapai 147.728 orang, sedangkan suspek Covid-19 sebanyak 124.845 orang.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyarankan pemerintah berani mencoba menerapkan kebijakan karantina wilayah alias lockdown selama dua pekan.

Usulan itu ia sampaikan mengingat sebaran kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. “Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu,” kata Zubairi di akun Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi.

Baca Juga:  DPRD Karawang Desak Pemerintah Serius Lindungi Lahan Pertanian

Usulan lockdown itu juga dia nilai mampu menekan transmisi virus corona di masyarakat sehingga tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga dapat diminimalisasi.

Sebab apabila BOR RS penuh, hal itu mengindikasikan pasien Covid-19 mengalami perburukan gejala. Jika tidak mendapat perawatan maksimal, maka berpotensi meninggal dunia.

Baca Juga:  Longsor Landa Kawasan Ini, Enam Kepala Keluarga Dievakuasi

“Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas adalah menahan situasi pandemi jadi ekstrem, yang akan membahayakan lebih banyak nyawa,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Zubairi juga mengungkapkan usul lockdown itu juga berkaca pada kemunculan varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang sudah teridentifikasi di sejumlah provinsi. Apalagi, saat ini kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dianggap terus merosot. (Red)