Peremajaan Jaringan Pipa, Perumdam Tbw Kota Sukabumi Butuh Dana Rp85 Miliar

JABARNEWS | SUKABUMI – Direktur Umum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (Perumdam Tbw) Kota Sukabumi Abdul Kholik mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp85 miliar untuk peremajaan jaringan pemipaan yang sudah berusia puluhan tahun.

Dia mengungkapkan bahwa tingkat kehilangan air akibat usia jaringan pemipaan sudah tua itu sangat tinggi. Sehingga penggantiannya penting untuk segera dilakukan.

“Untuk penggantian jaringan pipa di tiga sumber mata air kita ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp85 miliar,” kata Abdul Kholik, Senin (22/6/2021).

Baca Juga:  Manggung di Pamijahan, Sang Raja Dangdut Bakal Kena Sanksi PSBB Gak Ya?

Dia menjelaskan bahwa dengan kebutuhan anggaran pemeliharaan jaringan pipa yang sangat besar, pihaknya tidak bisa mengandalkan sumber anggaran dari APBD. Melainkan dengan cara mengejar sumber pendanaan dari APBN maupun bantuan Provinsi serta penjajakan kontrak berbasis kinerja dengan swasta.

Abdul menuturkan, usulan penggantian pipa tersebut sudah dilakukan oleh pihaknya sudah diajukan sejak tahun 200, melalui anggaran APBN. Tapi, hal itu tertunda karena kondisi keuangan negara yang sedang mengalami refocusing.

Baca Juga:  Bogor Siap Terapkan Sistem Ganjil Genap di Akhir Pekan, Cek Waktu dan Lokasinya!

“Walaupun begitu kita tetap usahakan dan terus diajukan kembali,” jelasnya.

Untuk saat ini, sambung Abdul, hal yang dilakukan untuk meminimalisir kehilangan air yang disebabkan hal teknis itu adalah dengan pemeliharaan rutin.

“Untuk ini, kita juga butuh partisipasi masyarakat. Masyarakat diharapkan segera melapor apabila menemukan pipa yang bocor,” ucapnya.

Abdul menyampaikan, kehilangan air dapat disebabkan oleh dua hal yakni, karena teknis dan non teknis. Tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh hal teknis menjadi penyumbang yang paling besar.

Baca Juga:  Psikolog Beberkan Tipe-tipe Orang Sikapi Covid-19, Masih Ada Yang Cuek

Sedangkan untuk kehilangan air non teknis, tambah Abdul, pihaknya telah menyiapkan Geographic Information System (GIS) atau sistem informasi berbasis komputer.

“Kita sudah membuat GIS untuk jaringan pemipaan dan GIS pelanggan PDAM. Jadi, dengan GIS ini kita dapat memantau jaringan pemipaan dan jaringan pelanggan melalui sistem,” pungkasnya. (Red)