Ini Manfaat Teh Hitam Bagi Kesehatan, Diantaranya Bisa Cegah Kanker

JABARNEWS | BANDUNG – Pada dasarnya semua jenis teh, termasuk teh hitam atau black tea berasal dari daun camellia sinensis. Hanya saja, cara memanen dan pengolahannya yang berbeda.

Selain memiliki warna yang lebih pekat, teh hitam juga memiliki rasa yang lebih khas dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Teh hitam juga mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh lainnya, tetapi lebih sedikit dari kandungan yang terdapat pada kopi.

Baca Juga:  Prediksi Line Up Pemain Timnas Putri Indonesia U-18 vs Singapura U-18, Sheva Imut Masuk Starting Eleven

Oleh sebab itu dilansir dari banyak sumber kami berhasil merangkum beberapa manfaat Teh Hitam Bagi Kesehatan yakni:

Pertama. Menjaga kesehatan jantung – Manfaat Teh Hitam yang pertama yakni bisa menjaga kesehatan Jantung. Teh hitam mengandung antioksidan, yaitu flavonoid, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

Mengonsumsi teh hitam setidaknya tiga gelas per hari dapat meningkatkan jumlah antioksidan dalam tubuh, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung.

Baca Juga:  Berikut Ramalan Zodiak untuk Cancer Hari Ini

Kedua. Mengontrol diabetes – Manfaat teh hitam bagi kesehatan selanjutnya yakni dapat mengontrol Diabetes. Teh hitam yang dikonsumsi tanpa tambahan gula sangat baik untuk kesehatan, terutama dalam mengontrol diabetes.

Studi menunjukkan bahwa kandungan katekin dalam teh hitam terbukti mampu meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Selain itu, teh hitam juga dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Ketiga. Membantu mencegah kanker – Kanker termasuk penyakit serius yang sulit dicegah dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Akan tetapi, senyawa antioksidan dari teh hitam yang berupa polifenol dapat membantu mencegah kelangsungan hidup sel kanker.

Baca Juga:  Mantap ... Cable Car Dibangun Di Lembang, Pertama Di Indonesia

Menurut sebuah studi dari Food Science and Human Wellness, polifenol pada teh hitam juga mempunyai manfaat untuk membantu mencegah penyebaran tumor payudara. Namun, tentu saja masih butuh penelitian lanjutan untuk bisa memastikan keefektifannya. (Red)