KPID Jabar Dan Kampus USB Dorong Lahirnya Ahli Konten Kreator Bidang Penyiaran

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dan Universitas Sangga Buana (USB) sepakat kerjasama dalam rangka mendorong lahirnya para ahli konten kreator di bidang teknologi komunikasi penyiaran yang berkembang sangat cepat.

Nota kesepakatan bersama atau MoU dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan, pengajaran dan penelitian bidang ilmu komunikas ini ditandatangi Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet dan Universitas Sangga Buana (USB)-YPKP, Dr Asep Effendi, Rabu, (24/03/2021) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

“Kerjasama ini merupakan peluang yang terbuka lebar bagi pelaku industri kreatif, khususnya bagi konten kreator di bidang penyiaran. Untuk menangkap peluang tersebut, kami mendorong kampus untuk melahirkan konten kreator dan berbagai industri kreatif di bidang penyiaran,” ujar Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana.

Baca Juga:  Pakar Unpad: Erupsi Gunung Semeru Diakibatkan Ada Dua Gaya Ini, Bukan Tiba-tiba

Atas dasar itu kata Adiyana, KPID Jawa Barat mendorong lahirnya industri kreatif dari kampus khususnya di bidang penyiaran dan perfilman.

“Hal tersebut menjadi salah satu target yang ingin dicapai. Oleh karena itu, perlu didorong dengan ekosistem simbiosis mutualisme yang baik dengan pihak akademisi,” harapnya.

Pasalnya lanjut Adiyana, di era digitalisasi ini, sebesar 70% masyarakat Jawa Barat telah mengakses internet.

Sekarang tinggal bagaimana bersama-sama melakukan literasi media, agar masyarakat berdaya, dan melahirkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Minta Segera Dilakukan Penelusuran untuk Ungkap Mafia Minyak Goreng

“Peluang bagi para pelaku industri kreatif dan konten kreator di bidang penyiaran terbuka lebar, guna menghadapi perkembangan cepat teknologi informasi, khususnya bagi lembaga pendidikan ilmu komunikasi,” tukasnya.

Sementara Rektor USB-YPKP, Dr. Asep Effendi menerangkan, melihat potensi dan meningkatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, menjadikan tantangan dan peluang bagi para pelaku industri kreatif di bidang penyiaran, khususnya bagi lembaga pendidikan ilmu komunikasi penyiaran.

“Perkembangan penetrasi internet yang telah menjangkau 132 juta masyarakat Indonesia harus dibarengi dengan literasi media, dan ragam serta jenis konten positif dalam jumlah memadai,” ucapnya.

Terjalinnya kerjasama dengan KPID Jabar ini, kata Asep lagi akan memberikan nilai tambah bagi pendidikan dan pengajarannya karena kampus USB YPKP akan dikawal oleh para ahli media dan jurnalistik. Sehingga akan berimbas positif kepada mahasiswa maupun dosennya,” ungkapnya.

“Kerjasama dengan KPID Jabar ini juga sesuai Tridarma perguruan tinggi akan menguatkan USB-YPKP di bidang pendidikan, pengajaran, dan penelitian. Mengingat USB YPKP memiliki program ilmu komunikasi penyiaran dari 16 program studi yang ada,” jelasnya.

Baca Juga:  Soal Kasus Poster 'Bungkus Night', Polisi: Masih Pengembangan

“Saya menilai sinergitas yang terbangun antara lembaga penyiaran dengan pendidikan ini sangat baik. Sebab bagaimanapun juga KPID maupun kami perlu mitra. Seperti untuk riset di industri ataupun penyiaran, dan ilmu komunikasi,” ungkapnya.(red/rilis)