Potret Kemiskinan di Cianjur: Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Domba Tanpa Listrik

JABARNEWS | CIANJUR – Satu keluarga di Kabupaten Cianjur tinggal di gubuk mirip kandang domba berukuran 3×4 meter, beralaskan tikar dan papan rapuh.

Seperti halnya dirasakan atau dialami pasangan suami istri (Pasutri) Yayat (51) dan Nanih (50) beserta empat anaknya, asal warga Kampung Gunung Empuk RT 25/8, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Senin (28/6/2021).

“Ya, kang? jujur saja dari pemerintah malahan bantuan sudah ada seperti PKH dan beras rasta (rasin) malah di cancel. Dan, kini tidak menerima bantuan lagi,” kata Yayat, diamini sang istri.

Yayat mengaku, kalau menempati saung gubuk ini sudah hampir 10 tahun bersama anak dan istri. Ini di tanah milik pribadi bapaknya, Segini juga bagi dirinya sekeluarga sudah bersyukur.

Baca Juga:  Menikmati Suasana Romantis Bersama Kekasih Di Tempat Wisata Bandung

“Bisa punya saung gubuk, walau kondisinya tidak layak huni yang terpenting ada tempat berteduh,” ucapnya.

Bahkan, kondisinya sudah tidak layak huni beratap serabutan sapu ijuk dan berdinding bilik, terbuat dari bambu. Terlihat miris, dan tanpa penerangan cahaya listrik pulsa.

Hal serupa dikatakan Nanih (50) Istri Yayat mengatakan, anak yang bungsu masih belum sekolah. Karena tidak punya biaya untuk mendaftarkan.

Buat makan juga susah, apalagi buat biaya anak sekolah. Pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti bantuan beras rasta dan program keluarga harapan (PKH).

Baca Juga:  Ridwan Kamil akan Sampaikan Pemulihan Sungai Citarum di Konferensi Dunia COP26

“Tapi kini entah kenapa tidak menerima bantuan lagi hampir sudah beberapa bulan ini,” akunya.

Ia berharap, semoga dapat bantuan sosial (Bansos) kembali baik itu PKH, rasta atau rutilahu dan listrik dari PLN. Adanya bantuan bisa meringankan beban biaya hidup keluarga.

“Nah, sementara suami saya hanya kerja serabutan kuli bertani itupun kalau ada membutuhkan,” bilang Nanih.

Terpisah, Ketua RT Hakimin membenarkan, keluarga Yayat yang tergolong keluarga tidak mampu. Sepengetahuannya keluarganya menempati gubuk saung yang tidak layak huni.

“Kalau tanah milik sendiri batas dengan tanah Kehutanan BKSDA,” katanya.

Ketua RT Desa Desa Wangunsari ini memaparkan, pernah diajukan untuk mendapatkan bantuan rutilahu. Namun hingga saat ini belum juga dapat bantuan. Malahan bantuan yang ada malah dibatalkan, seperti bantuan PKH dan beras.

Baca Juga:  Sah! Mudik Aglomerasi Juga Dilarang, Termasuk di Bandung Raya

“Kini keluarganya tidak dapat menerima bantuan lagi, dan menurut keterangan dari petugas terkendala adminduk tidak sama,” bilang Hakimin.

Ia menambahkan, tentunya dengan warga lainnya berharap semoga keluarganya segera mendapatkan bantuan sosial (Bansos) apapun juga. Dan, sudah disampaikan ke pihak desa dan terkait.

“Informasi dari pemerintah sedang diurus atau ada perbaikan kembali data untuk supaya dapat bantuan kembali,” tandas Ketua RT setempat. (Mul)