Terpapar dari Tenaga Medis, 28 ODGJ di RSMM Kota Bogor Positif Covid-19

JABARNEWS I BOGOR – Sebanyak 28 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Kota Bogor, terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar dari mereka terpapar Covid-19 dari tenaga medis.

Direktur Utama Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor, dr Fidiansyah membenarkan ada 28 ODGJ di rumah sakitnya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Di kami ada 28 orang dengan gangguan jiwa (positif Covid-19). Pasien rawat inap,” kata dr Fidiansyah kepada wartawan di Bogor, Senin (28/6/2021).

Baca Juga:  Seorang Sopir Perusahaan Batu di Purwakarta Ditemukan Tewas

Menurut dia, penularan Covid-19 ke ODGJ itu memang terjadi akibat interaksi, seperti melakukan kerumunan, pengabaian protokol kesehatan (prokes), hingga ketidakmerataan program vaksinasi.

Namun, setelah ditelusuri, Fidiansyah menyatakan bahwa ke-28 ODGJ itu terpapar dari tenaga medis rumah sakit. Paparan Covid-19 itu pun merupakan imbas dari orang luar yang sudah positif Covid-19 sebelumnya.

Saat ini, terang dia, di lingkup RSMM Bogor ada 62 pegawai yang terpapar Covid-19. Padahal, seluruh tenaga kesehatan (nakes) sudah mengikuti program vaksinasi dua kali dosis.

Baca Juga:  Usum Panén di Priangan Baheula

“Meski mereka sudah mengikuti vaksinasi tahap dua, tidak serta mereka bisa menghindari dari paparan luar. Terbukti ketika mereka masuk ke dalam otomatis akan mempengaruhi (memaparkan) kepada rekan kerjanya,” katanya.

“Vaksinasi kan sudah digaungkan untuk ODGJ termasuk disabilitas, mereka menjadi prioritas. Alhamdulillah kita sudah berproses setiap hari melakukan pemantauan,” jelasnya.

Baca Juga:  Bumi Alit jeung Muludan di Kampung Adat Arjasari

Fidiansyah tak memungkiri, pelaksanaan vaksinasi bagi ODGJ terdapat sejumlah kendala. Di antaranya ialah salah satu syarat yang harus dipenuhi berupa persetujuan dari pihak keluarga.

“Dibanding orang dengan kesehatan yang umum, mereka tidak perlu persetujuan lagi. Namun, ODGJ harus mendapatkan persetujuan perwakilan keluarga,” katanya.

“Kalau sudah setuju keluarga nanti isi form persetujuannya. Termasuk mereka nanti akan diarahkan ketika ada dampak efek samping harus melapor kemana,” pungkasnya. (Red)