JABARNEWS I BANDUNG BARAT – Wakil Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Melly Goeslaw menyebutkan, hampir di semua pasar tradisional saat ini pedagang mengalami penurunan omset hingga 60 persen.
Dia pun meminta pedagang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), agar pasar tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.
“Mereka (pedagang) ini ujung tombak keluarga, maka harus benar-benar jaga prokes supaya enggak sakit. Kalau sakit, enggak kerja, terus keluarganya gimana, sementara keadaan kita sekarang seperti ini,” kata Melly Goeslaw di Pasar Panorama, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (28/6/2021).
Dia mengaku prihatin atas pandemi yang terjadi karena secara langsung berdampak pada kehidupan ekonomi, khususnya para pedagang pasar tradisional.
Apalagi, di beberapa daerah termasuk di Bandung Barat pemerintah menerapkan pembatasan jam operasional di pasar.
“Saya mendengar pasar ditutup jam 13.00 WIB, ya istilahnya buat pedagang 1 menit saja berarti banget, apalagi ini berkurang sekitar 4 jam dari biasanya. Pasti mengalami penurunan pendapatan banyak sekali bagi pedagang,” kata Melly Goeslaw.
Kebijakan pengurangan jam operasional di pasar tradisional dilakukan Pemkab Bandung Barat selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Termasuk di Pasar Panorama Lembang, di mana aktivitas jual beli hanya dibolehkan sampai dengan pukul 13.00 WIB. Kebijakan tersebut praktis berpengaruh terhadap penurunan pendapatan, meski dapat dimengerti oleh pedagang.
“Dengan beberapa pedagang, kami sempat mengobrol, kami support moral supaya tetap semangat dan menjaga protokol kesehatan. Mau tidak mau, kita harus prihatin dulu untuk kebaikan ke depannya, mudah-mudahan pandemi ini cepat selesai,” kata Melly Goeslaw.
Pada kesempatan tersebut, Melly Goeslaw mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menghidupkan kembali pasar tradisional.
“Saya imbau masyarakat, naiknya harga di pasar tetap lebih murah dari yang lainnya, jadi saya minta lebih baik belanja ke pasar. Bisa menawar, dan menawar itu sensasi yang menyenangkan, apalagi buat ibu-ibu. Semahal-mahalnya harga di pasar, tetap pasar lebih murah dibanding tempat lain,” jatanya. (Red)
