Menengok Pengrajin Batu Bata Papas di Naringgul Saat Pandemi, Begini Nasibnya

JABARNEWS I CIANJUR– Masa pandemi Covid-19 berimbas segala sektor, seperti halnya nasib pengrajin batu bata papas Ahmad (58) warga Kampung Ciparay, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

“Ya, semakin mendominasi pengguna batu bata papas membuat kian terpuruk. Apalagi di masa pandemi Covid-19 kini hari tak lagi cerah terdampak,” akunya kepada JabarNews, Selasa (29/6/2021).

Masih ujarnya, adanya lokasi pengambilan bahan baku sangat sulit. Sehingga saat ini mengambil dari suku gunung Tayeum yang benar-benar extrim rawan longsor serta jauh dari rumah.

Baca Juga:  KPU Subang Temukan 1500 Data Ganda Hak Pilih

“Namun demi berjuang untuk keluarga biaya kami tetap berkarya,” ujar Ahmad.

Mengingat peralatan terbatas, hal senada masih tutur Ahmad, hanya menggunakan alat manual seperti palu, linggis, pahat dan cangkul bekas. Tapi, berbuahkan hasil produksi  setiap hari sebanyak 50 biji bata dengan harga jual di lokasi Rp1000 per biji.

“Sekalipun kerjaan seperti ini dengan modal tenaga dan keberanian akan keselamatan,” ucapnya.

Baca Juga:  Banjir Landa Kabupaten Pidie, 1080 Warga Mengungsi

Sudah beruntung, aku Ahmad, namun di masa usia saat ini sudah bertambah tua mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, berupa alat modern yang bisa memperingan pengerjaan.

“Seperti alat pemecah batu agar tidak banyak ke buang bahannya bakunya,” pungkasnya.

Bahkan, dirinya mengatakan, sudah ratusan bangunan dari dulu sampai sekarang baik bangunan Masjid, Madrasyah maupun rumah warga saat inipun masih banyak pesan ada yang belum bisa tercukupi.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Purwakarta Besok, Selasa 2 Agustus 2022

Terpisah, Beni (47) warga setempat membenarkan, sekalipun persaingan ketat dengan bata merah. Tetapi masih ada yang membutuhkan, karena maraknya pembangunan rumah kebanyakan lebih memilih menggunakan bata papas murah meriah.

Masih paparnya, membantu karya putra daerah juga, namun sayangnya belum ada bantuan alat serta masih ada pembeli lama belum bayar.

“Berharap ada pihak yang peduli akan bantuan agar produksi bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (Mul)