Gara-Gara ODGJ, Dedi Mulyadi Mengontak Bupati Bandung dan Indramayu

JABARNEWS | SUBANG – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi sudah sejak lama mengurusi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kebiasaan itu ia lakukan sejak menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada tahun 2003 silam.

Hal itu ia lakukan untuk memanusiakan ODGJ yang sering terlihat berkeliaran terlantar di jalan bahkan tak jarang dipasung oleh warga. Baginya ODGJ adalah manusia biasa yang ‘lupa jalan pulang’ dan harus tetap dimuliakan.

Belum lama ini, Dedi Mulyadi mengurusi dua orang ODGJ di daerah Cijambe, Kabupaten Subang bersama artis ibu kota Irfan Hakim dan youtuber Novi Pratiwi.

Di lokasi pertama ditemukan seorang nenek berpakaian lusuh sedang berdiam diri di depan sebuah bangunan kosong. Menurut warga nenek tersebut sudah puluhan tahun berada di sekitar lokasi.

Setelah diajak komunikasi  nenek tersebut mengaku berasal dari Soreang, Kabupaten Bandung. Ia tiba di Subang diantar oleh seseorang menggunakan mobil. 

Karena sudah puluhan tahun terlantar, nenek tersebut berpakaian lusuh dengan kondisi rambut sudah gimbal mengeras.

Awalnya nenek tersebut menolak dan berontak saat akan dibersihkan. Namun dengan sabar Dedi Mulyadi berhasil membujuk nenek tersebut untuk berganti pakaian dan memotong membersihkan rambut gimbalnya.

Baca Juga:  Cegah Radikalisme, Kemenag Lakukan Pembinaan Pada Delapan Ribu Pendakwah

“Karena nenek ini masih ingat asal Soreang maka saya akan langsung kontak Bupati Bandung Pak Dadang Supriatna untuk mengirim tim menjemput. Siapa tahu masih ada keluarga nenek ini di Soreang,” ujar Dedi Mulyadi.

Tak jauh dari lokasi pertama ada seorang ODGJ pria paruh baya bernama Didi. Pria tersebut mengaku berasal dari Losarang, Kabupaten Indramayu, dan sudah hampir 10 tahun berada di sekitar lokasi.

Selama ini Didi hanya berkeliaran di sekitar pabrik tahu milik Gofur. Didi sering diberi makan oleh pemilik pabrik yang merasa iba. Namun karena Didi sering mengamuk tak jarang membuat repot.

“Nanti saya kontak Ibu Nina Agustina Bupati Indramayu untuk mencari tahu kemungkinan keluarga Kang Didi yang ada di Losarang,” ucap Dedi Mulyadi sambil menitipkan sejumlah uang kepada Gofur untuk mengganti biaya perawatan Didi sambil menunggu respon Bupati Indramayu.

Baca Juga:  Talkshow di Radio, Ini yang Disampaikan Kapolres Majalengka

Menurut Dedi Mulyadi, selama ini banyak sekali ODGJ yang berkeliaran jauh dari lokasi asalnya. Sehingga ia berkomitmen untuk membantu mereka sekadar untuk menunjukkan arah jalan pulang.

“Masalah menahun yang sering kita jumpai di jalan adalah menemukan orang yang tidak tahu jalan pulang (ODGJ). Seharusnya hal seperti ini tidaklah kita temui,” ujarnya.

Dedi mengatakan negara dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa telah memiliki aparat yang memiliki tugas mengurusi ODGJ. 

Namun, hingga kini peran mereka tidak terlihat sehingga masih banyak ODGJ yang berkeliaran di jalan dalam kondisi tidak manusiawi.

“Semua piranti itu belumlah berjalan dengan baik karena etos kerja yang belum dibangun dengan hati,” ujar Dedi Mulyadi.

Soal ODGJ sendiri bukan hal yang baru bagi Dedi Mulyadi. Sejak menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta tahun 2003 ia sering membantu memanusiakan ODGJ agar bisa hidup lebih layak.

Bahkan saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta ia memiliki program memberikan hadiah Rp 2 juta kepada siapapun yang menyerahkan ODGJ ke Pemkab Purwakarta untuk diurus dan diobati ke panti rehabilitasi atau RSJ.

Baca Juga:  Polsek Jalancagak Gelar Nobar

Kebijakan tersebut dibuat karena selama ini banyak ODGJ yang dibiarkan terlantar bahkan dipasung oleh keluarganya. Alasan mereka karena tidak memiliki biaya, malu dan ODGJ sering ngamuk. 

Sehingga Pemkab Purwakarta melakukan jemput bola dan memberikan hadiah agar para ODGJ bisa dirawat dan dibiayai oleh pemerintah.

Kebiasaan itu berlanjut hingga Kang Dedi berada di DPR dan menduduki posisi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Selama itu banyak ODGJ yang ia “selamatkan” dengan membawanya ke Ponpes Cireok yang dikenal sebagai salah satu panti rehabilitasi berbasis spiritual. 

Bahkan salah satu kisah Dedi Mulyadi mengurusi ODGJ sempat viral. Saat itu ia dipukul sangat keras oleh seorang ODGJ di daerah Karawang saat akan dibujuk untuk ikut ke Ponpes Cireok Purwakarta.

Belum lama ini Kang Dedi pun menemui dan mengapresiasi seorang pengemudi ojek online yang memberikan pakaian yang dikenakannya kepada ODGJ bugil di Tegalega, Kota Bandung. (Red)