Bersaing dengan Mesin, Unisba Siapkan Lulusan untuk Hadapi Tantangan Global

JABARNEWS | BANDUNG – Universitas Islam Bandung (Unisba) telah mempersiapkan lulusan terbaiknya dalam menghadapi tantangan global. Pasalnya, perkembangan teknologi dan hadirnya revolusi industri 4.0 yang semakin pesat telah membawa pengaruh di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya bidang pekerjaan.

Rektor Unisba Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan keberadaan mahasiswa milenial membutuhkan perhatian yang serius. Sehingga untuk menciptakan proses pembelajaran yang nyaman, para dosen dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang tidak kaku agar mahasiswa bisa bebas mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan leluasa.

“Layanan pendidikan yang prima, merupakan conditio sine qua non dengan melibatkan potensi sumber daya yang ada sesuai dengan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, kemudian meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan tinggi. Maka kita perlu memperkuat komitmen tersebut demi tercapainya kemajuan Unisba,” kata Prof. Edi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga:  Arus Mudik di Tol Cipali Diprediksi Membludak pada H-5

Selain itu, dia mengungkapkan, pengembangan kampus yang berbasis teknologi harus dibarengi dengan kerjasama berbagai pihak yang ada di dalamnya. Dalam program kampus merdeka dan merdeka belajar, peran kerjasama tidak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, lanjut Prof. Edi, pihaknya berkomitmen kerja sama yang dilakukan oleh Unisba tidak hanya sebatas dokumen saja tetapi akan diiringi langsung dengan eksekusi program.

“Selaku rektor saya juga mempunyai imajinasi tentang Unisba ke depan, tidak hanya sekedar menghasilkan tenaga sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi dan berakhlakul karimah,” ungkapnya.

“Unisba masa depan harus berikhtiar bersama-sama masyarakat, dosen, tendik dan mahasiswa dalam mengembangkan kemitraan yang kritikal kreatif untuk menghadirkan manfaat, pengetahuan, dan warga masyarakat masa depan. Perubahan lingkungan direspon dengan cepat dan tepat dan perkembangan teknologi diadaptasi tanpa melupakan nilai pijakan yaitu Islam,” tambahnya.

Baca Juga:  Cegah Pemudik Lalui Jalan Tikus, Pemkab Ciamis Siapkan 10 Posko Penyekatan

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., mendorong perguruan tinggi untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tersebut. Menurutnya, perguruan tinggi harus mempersiapkan lulusannya dengan baik, karena ketika lulus, tantangan dan dunia kerja yang mereka hadapi akan berbeda.

“Dampak revolusi industri selama 10 tahun ke depan akan menghilangkan 23 juta pekerjaan dan digantikan oleh automation atau robot. Namun, hal ini juga membuka peluang 27-46 juta pekerjaan baru dan 10 juta di antaranya merupakan pekerjaan yang belum pernah ada,” ucap Prof. Nizam dalam Rapat Kerja Unisba yang mengusung tema Adaptasi Institusi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan secara Hybrid di Unisba, Rabu (30/6/2021) lalu.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta: PPKM Lever 3 Ini, Pembatasan Aktivitas Menjadi Llebih Longgar

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan lulusan yang adaptif dan kreatif, Prof. Nizam menyampaikan, perguruan tinggi harus berani melakukan dekonstruksi atau transformasi dari pendekatan konvensional lorong sempit keilmuan menjadi pendekatan yang lebih merdeka. Menurutnya, kampus merdeka bisa menjadi ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi maupun bakat sesuai cita-cita dan kapasitas mereka.

“Dalam kebijakan kampus merdeka, mahasiswa berkesempatan untuk mengambil satu semester atau 20 sks untuk belajar di prodi lain. Kemudian, dua semester atau 40 SKS di kampus kehidupan. Dengan begitu, selama lima semester mereka bisa menguatkan core keilmuannya dan di tiga semeter lain, bisa memperluas ruang kreatif sebelum memasuki dunia profesinya,” tandasnya. (Red)