Tiga Bahaya Sinar Biru Dari Gadget Bagi Mata

JABARNEWS | BANDUNG – Tahukah Anda bahwa gadget yang Anda gunakan sehari-hari menghasilkan blue light atau sinar biru yang berbahaya untuk kesehatan? Ya, sinar tersebut patut Anda waspadai karena bisa menimbulkan efek negatif dan menyebabkan berbagai penyakit mata.

Sinar biru atau blue light akan menjadi hal berbahaya bagi kesehatan seseorang ketika seseorang terlalu sering terkena paparannya yang berasal dari layar perangkat elektronik pada malam hari.

Oleh sebab itu dilansir dari banyak sumber kami berhasil merangkum dampak buruk dari Sinar biru atau blue light yakni:

Baca Juga:  Sempat Tertutup Tanah Longsor, Jalan Desa Kubang-Sukamahi Kembali Normal

Pertama. kerusakan retina – Seperti sinar tampak lainnya, cahaya biru bisa masuk ke dalam mata. Namun, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan cahaya biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik.

Sebuah studi dari Harvard University menyatakan bahwa cahaya biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, cahaya biru akan mencapai retin dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan.

Baca Juga:  Jelang Piala Menpora 2021, Pemain Persib Bandung Jalani Vaksinasi Covid-19

Kedua. Meningkatkan risiko katarak – Lensa mata mampu menyaring cahaya gelombang pendek secara efektif. Ini dapat melindungi retina dari kerusakan akibat blue light.

Namun, ketika memberikan efek perlindungan untuk retina, lensa justru mengalami penurunan transparansi atau perubahan warna, sehingga menyebabkan pembentukan katarak. Seperti diketahui, paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor risiko terjadinya katarak.

Baca Juga:  Mengenal Makanan Yang Tergolong Kedalam Biji-bijian, Bisa Bikin Sehat

Ketiga. Menimbulkan kelelahan pada mata – Bahaya atau dampak buruk selanjutnya dari sinar biru yakni kelelahan mata. Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital.

Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eye strain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang. (Red)