JABARNEWS | PURWAKARTA – Vaksinasi Covid-19 untuk anak umur 12 tahun hingga 17 tahun ke atas secara resmi di launching Pemerintah Kabupaten Purwakarta dibantu dengan TNI-Polri.
Saat ini total target vaksinasi sebanyak 2000 dosis atau 2000 orang yang tersebar di delapan titik di Kabupaten Purwakarta.
Untuk lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 usia 12 sampai 17 ini diantaranya, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Gedung SMPN 1 Purwakarta, Puskesmas Munjuljaya, Puskesmas Koncara, Puskesmas Mulyamekar, Gedung SMPN 1 Jatiluhur, Gedung SMPN 1 Sukatani dan Rumah Sakit Gunung Putri.
Menurut, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, pelaksanaan vaksinasi ini dibantu langsung oleh Polda Jabar serta Kodam III Siliwangi yang di salurkan melalui Polres Purwakarta dan Kodim 0619 Purwakarta.
“Kita launching untuk vaksin usia 12 sampai 17 tahun dan kita dibantu yang pertama dari Polda melalui polres dan kemudian dari Kodam melalui Kodim untuk vaksinasi usia belia kali ini,” ucap Anne saat memantau langsung pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 usia 12 sampai 17 di SMPN 1 Purwakarta, pada Sabtu, (17/7/2021).
Dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 usia golongan anak ini, kata dia, merupakan langkah awal Pemkab Purwakarta dalam menjalani vaksinasi secara menyeluruh yang dimana target hari ini sebanyak 2000 dosis akan disalurkan di delapan titik wilayah Kabupaten Purwakarta.
“Ya karena kemarin itu kita sempat kosong jadi kita belum mulai tapi alhamdulillah dari polres dan kodim membantu untuk ke vaksinnya dan kita bisa melaksanakan hari ini dengan paket 2000 dosis atau 2000 orang di 8 tempat,” ucap Wanita yang juga disapa Ambu Anne itu.
AmbuAnne menyebutkan, untuk total vaksinasi Covid-19 usia 12 sampai dengan 17 ini sebanyak 102.715 dosis dengan target perharinya sebanyak 2018 dosis sudah tersalurkan.
“Alhamdulillah kita sudah mulai usia 12 sampai 17 tahun dengan target sasaran kabupaten itu nanti 102715 dosis atau orang per hari ini 2018,” ungkapnya.
Ambu Anne menambahkan, vaksinasi Covid-19 target usia 12 sampai 17 ini juga merupakan bentuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) apabila dari PPKM Darurat ini sudah selesai, serta sesuai dengan Irmendagri yang menyebutkan wilayah yang sedang menjalani PPKM Darurat tidak diperkenankan untuk sementara menjalani PTM.
“Misalkan sudah melandai kita lihat apakah kemudian zona kita itu adalah resiko tinggi sedang atau rendah dari situ nanti baru diputuskan untuk tatap muka boleh dilakukan atau tidakdiperkenankan untuk apa itu sekolah tatap muka ini sampai tanggal 20 itu nasional juga menandai,” pungkasnya. (Gin)
