Perpanjangan PPKM Darurat Picu Reaksi Ratusan Ojol di Bandung, Siap Gelar Konvoi

JABARNEWS | BANDUNG – Wacana pemerintah memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga akhir Juli, memicu reaksi besar dari driver ojek online di Kota Bandung.

Rencananya, Ratusan driver ojek online di Kota Bandung baik roda empat maupun roda dua bersiap turun ke jalan lakukan konvoi pada 21 Juli 2021 jika, PPKM Darurat diperpanjang.

Driver Ojol roda empat, Hari Azhari mengatakan akan melakukan konvoi apabila tuntutan penghentian PPKM ini tak didengar, pada 21 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga:  Jangan Buang Air Cucian Beras, Gunakan Untuk Ini

“Kami akan tunggu keputusan pemerintah (muspida) Kota Bandung sampai Selasa (20/7/2021) malam,” katanya di Pendopo, Senin (19/7/2021).

Ia mengatakan, ratusan ojek online tersebut sudah berkomitmen menggelar aksi konvoi dengan diikuti sebanyak 200 sampai 300 orang. Menurutnya, tak ada titik-titik tertentu karena mereka hanya lakukan konvoi dengan mengelilingi Kota Bandung sambil menempelkan aspirasi-aspirasinya di kendaraannya masing-masing.

“Aturan PPKM darurat ini menyiksa kami semua di berbagai lini untuk driver ojol, seperti restoran, penumpang, hingga pengantaran barang. Kami minta PPKM ini jangan diperpanjang. Kalau memang ada relaksasi silakan tapi apa yang diberikan itu harus ada solusi konkret,” katanya.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Jamin Netralitas Polri dalam Pemilu 2019

Sementara itu, Kapolrestabes Kota Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna mengatakan bahwa di wilayah Kota Bandung tak akan ada penyekatan-penyekatan jalan dan semua kembali seperti sebelum diterapkannya PPKM darurat.

“PPKM darurat itu kan tujuannya menekan mobilitas warga. Jadi, kami akan kembali buka jalan seperti sebelum dilakukannya PPKM darurat. Tapi, kami akan tutup tempat-tempat yang menjadi titik kerumunan,” ujarnya.

Baca Juga:  22 Ribu Reklame Di Kota Bandung Tak Berizin

Ia menambahkan bahwa pihaknya masih harus membahas titik-titik mana yang biasanya terjadi kerumunan, serta tak akan ada lagi jam-jam operasional penutupan jalan.

“Kami akan tutup titik kerumunan di malam hari. Sebenarnya untuk warga Kota Bandung itu mobilitasnya kecil. Yang terlihat banyak itu karena banyak warga dari luar Kota Bandung yang masuk. Rata-rata dari biasanya 80 ribu orang yang bisa masuk hanya 18 ribu orang dengan melengkapi surat-surat sesuai aturan protokol kesehatan,” ujarnya. (Yan)