Bikin Pilu, Kakek Sahron Hidup Sebatangkara Huni Rumah Gubuk di Cianjur

JABARNEWS I CIANJUR – Hidup sederhana dan bikin pilu, Kakek Sahron (92) warga Kampung Cipesing, Desa Talagasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur keseharian makan mengandalkan pemberian tetangga.

Kakek Sahron, itu huni tinggal di gubuk reyot ukuran 2×4 meter yang dibangun hasil swadaya masyarakat di atas tanah salah satu warga sekitar.

Ketua Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Marcab Cianjur Aa Jaelani berharap, Pemerintahan Daerah (Pemkab) Cianjur, mulai tingkat desa, sampai pusat bisa lebih serius dalam menangani atau menanggulangi kemiskinan.

Baca Juga:  Prabowo Disambut Megawati di Teuku Umar

“Terutama dinas terkait sebagai ujung tombak bisa memfasilitasi dan jemput bola,” katanya kepada JabarNews, Jumat (23/7/2021).

Jaelani menuturkan, hidup dengan kondisi seperti itu sudah hampir belasan tahun dan sebatangkara. Dan, luput dari perhatian pemerintah.

“Perlu diketahui makan pun seadanya itupun harus menunggu perhatian atau pemberian dari tetangga,” ujarnya.

Baca Juga:  Resmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor, Ridwan Kamil: Kita Cetak 100 Ribu Eksportir

Masih ujarnya, sebelumnya tahun 2020 sempet digembor-gemborkan ada informasi. Bahkan sempat mendengar atau menerima kabar ada yang datang dari perwakilan Pemkab Cianjur, rencana mau dibangun rutilahu.

“Nah, tapi sampai detik ini ternyata nihil alias belum terealisasikan,” bilang Jaelani.

Terakhir, Ketua Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Marcab Cianjur menambahkan, bahkan gubuk rapuh dan nyaris ambruk itu tanpa kamar mandi dan tanpa alas.

Sambungnya, sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sangat berharap pemerintah cepat tanggap akan hal ini. Ketika anggaran triliunan mengalir untuk menyalamatkan nyawa manusia, tapi kakek renta lansia ini sudah belasan tahun terabaikan.

Baca Juga:  Isi Kekosongan 187 Kepala Sekolah, Disdik Jabar Gelar Seleksi

“Saya pernah memberikan sembako langsung ke rumahnya berupa beras, minyak, gula, mie, susu, telor, dan kue. Intinya untuk meringankan beban hidup. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini,” tutup Jaelani. (Mul)