Soal Kartel Kremasi Telan Biaya Sangat Besar, Krematorium Cirebon Duga Ada Praktek Calo

JABARNEWS | CIREBON – Dugaan adanya praktik kartel kremasi jenazah pasien Covid-19, sempat menggemparkan publik. Bahkan Krematorium di Cirebon juga disudutkan terlibat dalam kremasi yang menelan biaya cukup besar.

Beredarnya permasalahan Kartel Kremasi yang menelan biaya hingga puluhan juta rupiah dan diduga melibatkan krematorium di Cirebon ini, langsung direspon oleh pihak Yayasan Pancaka Seroja yang merupakan satu-satunya tempat kremasi di wilayah tiga Cirebon.

“Akibat dari tudingan itu, Yayasan Pancaka Seroja sudah didatangi kepolisian, untuk mencari keterangan terkait dugaan kartel kremasi itu,” kata Ketua Yayasan Pancaka Seroja, Ramlan Pandapotan, Senin (26/07/2021).

Baca Juga:  Ketua Repdem: Narkoba Strategi Asing Lemahkan Pemuda

Dengan adanya permasalahan itu, ia merasa disudutkan, pasalnya Krematorium Pancaka Seroja ini, hanya memakan biaya tiga juta rupiah untuk jenazah Covid-19, dan dua juta rupiah untuk jenazah non Covid-19.

“Krematorium pancaka seroja ini kami tidak mematok harga sampai diatas lima juta rupiah,” katanya.

Ia menduga, pembekakan biaya kremasi tersebut terjadi karena adanya keterlibatan Calo, diakui Ramlan, bahwa dirinya kerap melihat pihak keluarga ahli waris tidak ikut mendampingi saat prosesi kremasi.

Baca Juga:  KPM di Kabupaten Bandung Terima BST Tahap III, Ini Pesan Mensos

“Pembekakan biaya itu, mungkin karena adanya keterlibatan calo, karena pihak ahli waris sendiri tidak terlibat dalam prosesi kremasi. Sehingga memakan biaya cukup besar,” katanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Ramlan, pihak Yayasan Pancaka Seroja saat ini memberlakukan pembayaran dan pemesanan kremasi hari dari pihak ahli waris, dan tidak menerima orang lain selain ahli waris.

Baca Juga:  Waspada! Ini Penyebab Kanker Nasofaring, Yang Kedua Sering Dilakukan

“Saat ini, kami hanya menerima pemesanan langsung ahli waris, jika bukan ahli waris kita langsung tolak,” katanya.

Jika terdapat ahli waris yang melakukan proses kremasi yang tidak komunikasi langsung atau datang ke lokasi. Maka pihaknya akan membatalkan proses kremasi itu.

“Ahli waris diharapkan datang langsung, untuk menjamin kremasi di tempatnya lebih murah dibanding di lokasi lain,” katanya. (Arn)