Pemkot Bandung Pastikan Stok Oksigen di Puskesmas Aman

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) memastikan stok tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan di Puskesmas mencukupi.

Melansir Antara, Sekretaris Disdagin Kota Bandung Dedi Priadi Nugraha mengatakan dari kebutuhan sebanyak 183,62 meter kubik per hari, kini stok oksigen Puskesmas mencapai 255,67 meter kubik oksigen.

“Ketersediaan itu 255.67 meter kubik dengan estimasi habis selama 33,46 jam,” kata Dedi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021).

Sedangkan kebutuhan oksigen pada rumah Isoman (isolasi mandiri) di tingkat kewilayahan kebutuhannya mencapai 40.428,9 meter kubik dengan ketersediaan saat ini 38.174 meter kubik.

Baca Juga:  Memasuki H-1 Penumpang Stasiun Jatinegara Sepi

“Estimasi habis dalam waktu hampir 23 jam. Kita akan cepat koordinasi ketersediaan oksigen di tempat ismoan pada sejumlah kecamatan,” kata dia.

Data per Senin (26/7), oksigen di rumah sakit membutuhkan 40.053,80 meter kubik per hari. Dengan ketersediaan sebanyak 37.816,75 meter kubik, oksigen di rumah sakit memiliki estimasi habis dalam 23 jam.

Namun sebelum stok tabung oksigen di rumah sakit habis, Dedi mengatakan pasokan tabung oksigen bakal kembali cukup setelah adanya pengiriman secara bertahap.

Baca Juga:  Jelang Hari Idul Adha, DKP3 Kota Bekasi Kerahkan 183 Petugas Hewan Qurban

“Stok yang dibutuhkan itu belum bisa dipenuhi langsung full dari ‘filling station’ atau distributor tapi bisa bertahap ini di jam atau hari berikutnya bisa diisi,” kata Dedi.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, Kota Bandung memiliki empat tabung konsentrator bantuan dari Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga:  Pungutan Rp.150 Ribu Di SDN Dewi Sartika Akan Diinvestigasi

Empat tabung tersebut, kata dia, dipinjamkan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA)

“Jadi bantuan tabung dan isinya itu sifatnya pinjam pakai,” kata Meiwan.

Sedangkan terkait pengisian oksigen, Meiwan menjelaskan setiap hari pengisian tangki belum bisa sepenuhnya terisi. Pasalnya, kata dia, hal itu tergantung pada pasokan dari pabrik.

Untuk itu, Meiwan mengaku terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun perusahaan tabung oksigen agar kebutuhan oksigen di Kota Bandung terpenuhi. (Red)