Stok Tabung Oksigen di Kota Bandung Relatif Aman

JABARNEWS | BANDUNG – Ketersediaan tabung dan oksigen di Kota Bandung dalam keadaan cukup. Hal itu berkait bantuan dan dukungan dari Provinsi Jawa Barat dan pihak swasta.

Hingga tahap 6, Kota Bandung telah memperoleh bantuan sebanyak 165 Tabung. Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha mengungkapkan, bantuan tersebut terdiri dari:

Sebanyak 10 Tabung ukuran 6 meter kubik bantuan Pemprov Jabar, Sebanyak 2 Tabung Ukuran 6 meter kubik dan 5 tabung ukuran 1 meter kubik (Pemprov Jabar), Sebanyak 3 tabung, ukuran 10 meter kubik (Pemprov Jawa Barat), Sebanyak 55 tabung ukuran 10 meter kubik (Shopee Singapura melalui Pemerintah Provinsi Jabar).

Sebanyak 15 tabung ukuran 10 meter kubik dan 50 Tabung ukuran 6 meter kubik (Shopee Singapura melalui Pemprov Jabar), Sebanyak 25 Tabung ukuran 10 meter kubik, dan 4 set Oxygen Concentrator (Kemenkes melalui Provinsi Jawa Barat).

Baca Juga:  Inilah Bahaya Dehidrasi, Bisa Ancam Organ Vital Tubuh

“Total sampai tahap 6 itu, 165 tabung yang sudah kita terima dan distribusikan termasuk oksigen konsentrator,” kata Dedi pada kegiatan Bandung Menjawab via Google Meet, Selasa (27/7/2021).

“Bedanya gas dan konsentrator itu tidak bentuk tabung tapi alat yang bisa menangkap oksigen. Kemudian dimasukan ke dalam alat konsentrator dikompres. Hasilnya itu yang membedakan nitrogen dan oksigen, diambil oksigennya,” jelas Dedi.

Dedi mengatakan, pekan ini Kota Bandung menerima kuota liquid dari Pusri Sriwijaya melalui Pemprov Jawa Barat sebanyak 606 setara tabung ukuran 6 meter kubik. Sehingga rumah sakit dapat mengisi langsung tabungnya di Filling Station yang ditunjuk sesuai dengan kuotanya.

Baca Juga:  SMK Taruna Sakti Terapkan Sistem Pembayaran Non-Tunai

“Tahap ke-7 ini yang baru distribusikan dari Pusri Sriwijaya melalui Pemprov Jabar berupa liquid-nya. Jadi didistribusikan ke Bandung, ke PT. Samator dalam bentuk liquid,” katanya.

“Kemudian rumah sakit mendatangi PT. Samator membawa tabung gasnya untuk diisi,” bebernya.

Saat ini, Posko Kota Bandung belum menyediakan stok oksigen. Pasalnya di posko tersebut hanya mendistribusikannya.

“Sampai saat ini posko oksigen belum ada ’buffer stocks’. Jadi bantuan yang ada seperti dari provinsi ini langsung distribusikan ke rumah sakit, ini memang sudah direkomendasikan dari Dinkes (Dinas Kesehatan),” ujarnya.

Namun memang telah ada usulan jika posko menyediakan cadangan tabung oksigen. Hal tersebut meminimalisir jika terjadi kebutuhan yang darurat bagi masyarakat.

Baca Juga:  Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

“Ibu kadis (Kepala Dispangtan) ke pak Sekda (Sekteratis Daerah) mengusulkan penyediaan stok untuk hal darurat bagi warga yang membutuhkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, ada sejumlah ‘fililng station’ di Kota Bandung.

Di antaranya PT Samator Gas Industri memiliki kapasitas 10-12 ton dalam tanki, PT Sarana Prima Gasindo (10-12 ton dalam tanki), dan PT Citra Teknik Medica (10 ton).

“Kapasitas tangki terjadang tidak bisa terisi penuh. Karean tergantung pada pasokan liquid dari pabriknya,” tandasnya. (Red)