Selama PPKM, Pemakaman Jenazah Covid-19 di Pangandaran Alami Penurunan

JABARNEWS | PANGANDARAN – Pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan yang cukup signifikan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ketua tim Pemakaman Jenazah pasien Covid-19 sekaligus Kasi Rehab dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Pangandaran Diana Herdiansyah mengatakan, biasanya dalam sehari petugas memakamkan menguburkan lebih dari 11 jenazah. Namun, setelah diberlakukannya PPKM Darurat angka kematian pasien yang terpapar berkurang.

Saat ini, lanjut dia, aktivitas pemakaman jenazah pasien Covid-19 mulai menurun. Penurunan dirasakan setelah adanya penerapan PPKM Darurat.

Baca Juga:  Kapolres Jalin Silahturahmi Dengan Para Tokoh

“Alhamdulillah sampai siang ini Minggu (01/08/2021) pemakaman hanya tiga orang pasien Covid-19, dan pada hari kemarin Sabtu jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan berjumlah dua orang,” kata Diana saat dihubungi wartawan, Minggu (1/8/2021).

Dia berharap, kedepannya yang meninggal dunia karena Covid-19 lebih berkurang lagi dan tingkat kesembuhan pasien yang terpapar terus meningkat. “Semoga warga masyarakat yang terpapar cepat sembuh dan pulih kembali, sehingga angka kematian akibat wabah terus berkurang,” harapnya.

Baca Juga:  Ustadz Maaher Meninggal Dunia, Nikita Mirzani: Semoga di Lapangkan Kuburnya

Diana mengungkapkan, sebelum diberlakukan PPKM Darurat angka kematian akibat Covid-19 di Pangandaran sangat tinggi. “Dalam satu hari kami petugas bisa memakamkan sebanyak 11 orang dengan jarak tempuh medan jalan yang bermacam-macam,” ungkapnya.

Dengan adanya penurunan angka kematian, Diana mengaku, para petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 bisa sedikit leluasa serta bisa istirahat. “Ya sekarang bisa santai sejenak, kalau kemarin-kemarin dari pagi sampai malam kita terus keliling dari tempat satu ketempat satunya lagi, karena kita mencakup satu Kabupaten,” ucapnya.

Baca Juga:  H-7 , Premium Tersedia Di Jamali

“Jadi ketika ada warga atau pasien Covid-19 yang meninggal ditambah beda kecamatan kita kewalahan juga, tapi namanya tugas meski berat tetap kita jalani dengan ikhlas,” pungkasnya. (Red)