Di Tengah Pandemi, Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Habis Rp2 Miliar?

JABARNEWS | BANDUNG – Di tengah pandemi Covid-19, pengecatan ulang pesawat kepresidenan dilakukan dengan anggaran yang diduga menghabiskan Rp2 miliar.

Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Gunardi Ridwan menilai, Presiden Joko Widodo perlu meminta maaf kepada masyarakat terkait hal tersebut.

“Saya rasa presiden perlu memberikan konfirmasi dan permintaan maaf ke publik, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat dan menjaga wibawa pemerintahan pusat,” kata Gunardi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (3/8/2021).

Ia menilai wibawa pemerintahan Jokowi bisa berkurang lantaran selama ini pemerintah pusat kerap menekan pemerintah daerah untuk sensitif menggunakan anggaran di tengah situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga:  33 Tersangka Narkoba Diamankan Polresta Bandung, Modusnya Begini

“Jika hal ini terjadi di level presiden, maka pemerintah pusat akan kekurangan wibawa ketika kerap mendorong kebijakan penghematan (anggaran di tengah pandemi) sampai level daerah,” ujarnya.

Gunardi mempertanyakan apakah penggantian cat pesawat kepresidenan tersebut sangat mendesak atau bisa dilakukan di lain waktu. Bila tidak mendesak, maka penggantian cat tersebut dicap sebagai pemborosan anggaran.

Ia juga meminta agar pemerintah pusat bisa lebih sensitif terhadap kondisi pandemi di Indonesia saat ini.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Akan Kembali Bertugas Senin Pekan Depan

“Saya juga tidak tahu seberapa sering presiden menggunakan pesawat atau heli kepresidenan. Jika jadwalnya menurun karena situasi pandemi, sebaiknya anggarannya dialihkan ke sektor yang lebih membutuhkan,” ujar dia.

Selain itu, Gunardi juga menyentil pihak legislatif yang dinilai gagal melakukan kontrol terhadap program eksekutif. Hal itu terbukti dengan lolosnya cat ulang pesawat kepresidenan yang baru diketahui publik saat ini.

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan terkuak ke publik setelah ramai unggahan dari pakar penerbangan Alvin Lie. Dia membeberkan pesawat kepresidenan dicat ulang dengan warna merah putih.

Baca Juga:  Jasad Bayi Mengambang di Kolam Gegerkan Warga Rajapolah

Sumber di Istana menyebut biaya cat ulang pesawat presiden atau Pesawat BBJ 2 sekitar Rp2 miliar. Namun, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menampik cat ulang pesawat tersebut sebagai bentuk foya-foya anggaran.

Heru menyampaikan pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu urung langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin. (Red)