Saat Dana Covid-19 Terbatas, Pemprov Jabar Sewa Helikopter Rp600 Juta

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lantang menyuarakan keterbatasan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melakukan penanganan Covid-19.

Setelah menyatakan pengalihan anggaran 11 proyek infrastruktur strategis senilai Rp140 miliar untuk penanganan Covid-19, Ridwan Kamil pun melobi para pengusaha dari 70 perusahaan untuk membantu penanganan Covid-19.

Akan tetapi, rupanya Pemprov Jabar menganggarkan belanja sewa helikopter Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum senilai Rp600 juta untuk 8 paket, atau masing-masing paket sebesar Rp75 juta.

Baca Juga:  Hasil Operasi Pekat Ramadhan di Purwakarta Dimunashkan

Dalam laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), Senin (2/8/2021) pukul 12.00 WIB, tercatat ada 8 paket sewa helikopter untuk Wagub Jabar.

Dalam laman sirup.lkpp.go.id, tercatat bahwa belanja langsung sewa helikopter itu dilakukan oleh Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Jabar sejak Februari 2021 hingga September 2021.

Baca Juga:  BPOKK Partai Demokrat Jabar Pastikan Tak Ada Pengurus PAC Hadiri KLB

Pjs Kabiro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Jabar Hermansyah mengonfirmasi kebenaran anggaran tersebut. Bamun, dia menyatakan tidak sepenuhnya digunakan untuk sewa helikopter.

“Jadi memang dipakai untuk kebutuhan mendesak, saat itu ke Bogor akses roda empat tertutup. Karena aksesnya tertutup, jadi ya memang lewat udara,” kata Hermansyah saat dikonfirmasi wartawan.

“Kami memang penyediaan saja. Itu sebenarnya enggak dipakai, baru sekali. Saat bulan Februari saja, nanti sisanya kira-kira akan kita refocusing semuanya,” katanya.

Baca Juga:  Staf Puskesmas Karaoke Saat Ada Pasien, Bupati Bogor Beri Sanksi Ini

Menurut dia, rencananya sisa anggaran penyewaan helikopter tersebut akan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Refocusing anggaran itu akan dilakukan pada Agustus-September ini.

“Kita akan lakukan pada Agustus dan September ini, jadi untuk penanganan kesehatan Covid-19,” kata Hermansyah. (Red)