Pedagang Sapi Kurban Asal Bima Ditipu Rp1,4 Miliar, Kini Terlantar di Depok

JABARNEWS | DEPOK – Pedagang sapi kurban di Kota Depok harus rugi Rp1,4 miliar setelah seseorang berinisial IK tidak membayarkan sejumlah sapi yang telah dijual.

Pedagang sapi asal asal Bima, NTB mengaku sudah sepekan menunggu itikad baik dari seseorang berinisial IK untuk membayar uang petani dari hasil penjualan sapi namun hingga kini tidak ada kabar beritanya.

“Sampai sekarang tidak ada kejelasan dari dia kapan akan dibayar karena menghilang begitu saja. Kami sudah mencari-cari keberadaan dia, kami coba telepon tapi nomornya tidak aktif,” kata salah seorang pedagang sapi kurban, Abdulloh, kepada wartawan di bekas lapak sapi Bima di Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga:  Duh! Hari Raya Idul Adha, Puluhan Ekor Sapi di Cianjur Mati Karena PMK

Dia menjelaskan, IK merupakan koordinator kandang sehingga seluruh transaksi dan uang pembayaran dipegang sama IK. Pada Jumat, 23 Juli 2021, IK menjanjikan kepada para pedagang bahwa dirinya akan memberikan hasil penjualan pada Senin (24/7/2021).

Akibat penipuan tersebut 23 peternak terpaksa tinggal di gubuk untuk bertahan hidup yang berlokasi di bekas lapak penjualan sapi di Jalan KSU Raya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Baca Juga:  Heboh! Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Pinggir Rel Cicurug Bata Tasikmalaya

“Kami makan ala kadarnya karena sudah tidak punya uang. Kadang kami makan buah sukun untuk menahan rasa lapar,” ujarnya.

Dia berterima kasih kepada warga Bima di Jabodetabek yang mau peduli dengan memberikan bantuan makanan seperti beras, mie instan, dan telur. “Kami akan terus ada di sini sampai mendapat hak kami,” ucapnya.

Baca Juga:  Kemendes PDTT Diganjar Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2020

Mereka sudah membuat laporan ke kepolisian setempat. “Kemarin sudah dilaporkan cuma disuruh lengkapi dokumen. Kami sangat berharap kasus ini bisa selesai tanpa merugikan kami,” ujarnya.

Dia juga mengakui bahwa dirinya dan peternak sapi lain tidak memegang bukti perjanjian apapun dengan IK. “Semua dokumen termasuk kwitansi penjualan juga sama dia, kami hanya dijanjikan melalui lisan bahwa nanti kami akan dibayarkan begitu penjualan selesai,” tandasnya. (Red)