Jabar Butuh 76 Juta Dosis Vaksin, Ridwan Kamil: Apakah Ini Bisa Terpenuhi?

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat membutuhkan 15 juta dosis vaksin Covid-19 setiap bulan untuk merealisasikan kekebalan kelompok (herd immunity) pada akhir tahun ini.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sejauh ini total vaksin Covid-19 yang sudah digunakan di Jabar ialah sebanyak 9,2 juta dosis, dari sekitar 10 juta dosis yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Jumlah itu hampir sama dengan jumlah dosis vaksin Covid-19 untuk DKI Jakarta. Padahal, jumlah penduduk di Jawa Barat jauh lebih banyak dibandingkan DKI Jakarta.

Baca Juga:  Antisipasi Pemkab Purwakarta Memasuki Peralihan Musim Hujan

“Puncaknya adalah kalau Desember harus beres, Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan. Dengan total 76 juta dosis, pertanyaan besar apakah ini bisa dipenuhi?” kata Ridwan Kamil, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (4/8/2021).

Meski begitu, Ridwan Kamil menekankan, pada intinya Pemprov Jabar akan menghabiskan berapa pun dosis vaksin yang diberikan oleh Kemenkes.

Selain kuota dosis vaksin Covid-19, Jawa Barat juga membutuhkan 22 ribu orang sebagai vaksinator, tenaga kesehatan. 

Baca Juga:  Intensitas Hujan Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada Bencana

Jumlah tersebut, menurut Ridwan Kamil, sedang berproses untuk terpenuhi, melalui kerja sama dengan banyak pihak, termasuk TNI, Polri hingga relawan.

Di sisi lain, Ridwan Kamil mengklaim, kecepatan vaksinasi di Jawa Barat saat ini sudah tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain. 

Disebutkan, saat ini kecepatan vaksinasi di Jawa Barat telah mencapai 140 ribu penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari. 

Angka itu dicapai melalui sentra vaksin dari pemerintah, TNI, Polri hingga perusahaan swasta. Meski begitu, idealnya penyuntikan vaksin Covid-19 bisa menyentuh angka 400 ribu. 

Baca Juga:  Besok Ada OPM Di Cimahi, Ini Lokasinya

Dari 27 kota kabupaten yang ada di Jawa Barat, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Cirebon dan Kota Bogor merupakan wilayah yang angka vaksinasi dosis I cukup tinggi. 

Adapun daerah yang masuk kategori rendah dalam melakukan vaksinasi adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka.

“Kota kabupaten yang vaksinasi tinggi, tingkat kematian rendah. Sebaliknya yang vaksinasi rendah, tingkat kematian tinggi,” ujarnya. (Yoy)