Parah! PTM Baru Dibuka, SDN Tugu 2 Cihideung Tasikmalaya di Benteng Tiga Meter

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Akses masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya di benteng setinggi tiga meter oleh pemilik lahan. Alhasil, para siswa yang baru melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kesulitan untuk masuk ke dalam sekolah.

Akses masuk yang biasa digunakan siswa itu berada Jalan SL Tobing. Akibatnya, ratusan siswa sekolah tersebut terpaksa harus melewati jalan belakang menyusuri jalan pesawahan dan kuburan.

Baca Juga:  Benarkah Pabrik Sampoerna Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19?

Kepala Sekolah SDN Tugu 2 Sri Mulyani mengatakan, pembentengan akses masuk ke sekolah tersebut didasari oleh keputusan dari BPN.

“Gak tahu kenapa ada keputusan dari BPN, akses jalan sekolah tersebut milik seseorang. Pemilik lahan itu membangun benteng setinggi 3 meter sehingga sekolah tak punya jalan masuk,” kata Sri kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).

Mirisnya, permasalahan ini telah diketahui Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi.

Baca Juga:  PSBB Purwakarta Resmi Tak Diperpanjang, Bupati Anne Beberkan Alasannya

Dia mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemilik lahan. Dari pertemuan tersebut, pemilik lahan memberikan akses jalan selebar setengah meter.

“Sudah beberapa kali pertemuan dengan pemilik lahan, hasilnya yang ditutup benteng itu pemiliknya memberikan akses jalan lebar setengah meter. Kita akan mengusahakan ke pemilik lahan satunya lagi supaya memberikan setengah meter lagi supaya bisa jadi akses jalan sekolah,” ucap Budiaman.

Sementara itu, Salah seorang siswa kelas VI Rina (12) mengaku terpaksa harus memutar lebih jauh ke belakang sekolah lewat sawah dan pemakaman umum.

Baca Juga:  Viral! Vaksinator di Karawang Tak Menekan Suntikan, Vaksinasinya Bohongan?

Dia tidak bisa berbuat banyak, meski gembira bisa kembali masuk sekolah namun akses jalan sekolah malah tertutup benteng.

“Dulu ada jalan di sini Pak. Sekarang gak bisa. Jadi harus ke belakang sekolah jadi jauh lewat sawah dan kuburan,” tandas Rina. (Red)