Atalia Praratya Paparkan Peran PAUD dalam Pencegahan Stunting

JABARNEWS | BANDUNG – Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan, strategi nasional pencegahan anak kerdil atau stunting melalui pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah salah satu interpretif pada pencegahan stunting.

“Khususnya pada peningkatan kesadaran, komitmen, praktik pengasuhan dan gizi ibu juga balita,” kata Atalia dalam sambutannya pada acara Webinar Pokja PAUD Jabar yang bertajuk Stunting dan kaitannya dengan pengasuhan anak usia dini secara virtual lewat Zoom, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga:  PJB UP Cirata bersama MUI Gelar Tasyakuran Selesainya Overhaul Unit 8

Dia menjelaskan, investasi pendidikan pada usia dini, khususnya usia 0-2 tahun atau 1000 HPK yang sangat penting dalam perubahan anak akan membantu perkembangan otak anak termasuk melengkapi pertumbuhan fisiknya.

Pasalnya, lanjut Atalia, prevalensi stunting meningkat seiring dengan bertambahnya usia anak.

“Oleh karenanya, perlu edukasi tentang pentingnya asupan gizi, pola asuh, dan juga pola sanitasi sedini mungkin kepada orang tua maupun anak,” jelasnya.

Atalia mengungkapkan, tumbuh kembang anak menentukan kehidupan mereka selanjutnya. Kemendikbud, sambung dia, menilai masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia menjadi perhatian bersama.

Baca Juga:  TKD AMIN Jabar Minta Relawan dan Tim Kampanye Siap Tempur Menangkan Anies-Cak Imin: Jangan Caleuy!

“Persoalan stunting bukan masalah kesehatan dan gizi buruk saja namun juga masalah kemanusiaan,” ungkapnya.

Atalia menyebut, saat ini stunting tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin atau kurang mampu. Berdasarkan data Kemenkes 2019, sebanyak 29 persen justru berasal dari keluarga sejahtera, bahkan 33 persen ada di perkotaan ini menurut .

Baca Juga:  Berikut 24 Desa di Ciamis yang Tergerus Proyek Pembangunan Jalan Tol Getaci

Di Jabar sendiri, Atalia menyampaikan bahwa data persentase total kasus stunting menunjukkan bahwa prevalensi stunting mayoritas masih di kategori sedang atau diantara 20-30 persen.

“Hanya baru 3 wilayah yang ada di Jabar yang berada di zona hijau yaitu kurang dari 15 persen yaitu Kuningan, Depok dan Sukabumi. Dan yang lainnya masih berada di zona sedang dan masih ada pr bagi kita di daerah zona merah,” tandasnya. (Red)