Pemkot Tasikmalaya Turun Tangan Terkait Pembentengan SDN Tugu 2 Cihideung

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akhirnya turun tangan terkait permaslahan pembentengan akses masuk ke SDN Tugu 2 Cihideung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya akan segera melakukan mediasi dengan pemilik lahan untuk mencari tahu penyebab pembentengan tersebut serta mencari solusi jalan keluar terbaik.

“Karena sekolah kan sudah puluhan tahun berdiri, termasuk akses jalannya. Kami akan cari solusi,” kata Ivan, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga:  Salut! Vicky Prasetyo Berikan Honor Tinjunya untuk Keluarga Hero Tito di Malang

Dia juga meminta instansi terkait untuk mengecek status aset jalan tersebut. Jika milik pribadi, lanjut Ivan, akan dibebaskan oleh pemerintah agar siswa dapat ke sekolah dengan nyaman.

“Kita sudah anggarkan untuk tahun 2022 untuk pembebasan lahan akses jalan ke sekolah. Memang pernah beberapa kali pertemuan, tapi kagetnya kenapa tiba-tiba dibenteng,” ucapnya.

Baca Juga:  Periksa Keabsahan Berkas Calon Pilkada Kabupaten Bandung, Ini Kata KPU

Ivan mengungkapkan, pihaknya yakin pemilik lahan tidak keberatan untuk dibebaskan oleh pemerintah. Setidaknya bisa diakses menggunakan sepeda motor.

Bahkan, Ivan menerima informasi bahwa sebanyak 167 siswa dan guru SDN Tugu 2 harus memutar melalui belakang sekolah. Akses yang biasa dari jalan SL Tobing tersebut tertutup benteng setinggi 3 meter.

“Kasihan anak-anak kalau lewat belakang. Sudah jauh, lewat sawah, kuburan dan paling bahayanya di sana ada tebing bekas galian,” tandasnya.

Baca Juga:  Meski Vaksin Covid-19 Ditemukan, 3M Harus Tetap Dijalankan

Diberitakan sebelumnya, akses masuk ke SDN Tugu 2 Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya di benteng setinggi tiga meter oleh pemilik lahan.

Padahal, para siswa yang baru melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kesulitan untuk masuk ke dalam sekolah. Pembentengan akses masuk ke sekolah tersebut didasari oleh keputusan dari BPN. (Red)