Kafe di Bandung Ini Tawarkan Kopi ‘Ganja’ dan Rengginang Lasem, Mau Coba?

JABARNEWS | BANDUNG – Menjadi salah satu sektor usaha yang kena imbas dari kebijakan penanganan pacndemi Covid-19, tak membuat Kafe Jenderal Kopi Nusantara Buwas yang berada di Jalan LLRE Martadinata (Jalan Riau) lantas putus semangat dan menyerah.

Kafe yang berdiri di masa pandemi atau tepatnya pada tahun 2020 ini, selalu menjadi pilhan bagi pengunjung baik Bandung maupun luar Bandung untuk menikmati makanan, minuman, dan suasana yang nyaman. 

Berbagai menu andalan di kafe ini banyak yang menjadi favorit pengunjung, diantaranya seperti Kopi Ganja (Gayo dan Jawa), Rengginang Lasem, hingga Sate Padang.

Owner Jenderal Kopi Nusantara Buwas, FX Edbert Luhur mengaku salah satu keunggulan dari menu yang ada di kafe ini yakni dengan menonjolkan makanan khas Indonesia.

“Rengginang Lasem ini salahsatu menu awal dari opening karena pasar Indonesia orang-orangnya kangen makanan indonesia, maka kami inovasi di atas rengginang itu ada otak-otak ikan tuna yang telah dicacah. Dan Lasem itu nama daerah di Jawa Tengah penghasil rengginang, jadi kami coba hargai daerah itu,” kata FX Edbert Luhur, di lokasi, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga:  Kejutan Bulan September! Empat Zodiak Ini Akan Temukan Cinta Terbaik

Menurut dia, banyak pengunjung yang awalnya merasa bingung untuk cara makan Renggening Lasem ini, apakah menggunakan tangan atau sendok. Tetapi, Edbert mengakui bahwa menu rengginang lasem ini menjadi terfavorit pengunjung. Untuk satu menu rengginang lasem dihargai Rp 35 ribu.

Menu lainnya yang menjadi favorit pengunjung di Kafe Jenderal Kopi ini, katanya, Sate Padang. Edbert menjelaskan perbedaan Sate Padang di tempatnya dengan tempat lain ialah dari segi kualitas daging yang dipakai.

“Kalau sate itu yang dinikmatinya kan dagingnya. Dan kami cari daging dari suplier yang paling bagus kualitasnya. Sate Padang kami gunakan lidah sapi. Memang Sate Padang yang enak itu banyak. Tapi, kami lebih perhatikan kualitas dibanding kuantitas,” ujarnya seraya menyebut per porsinya senilai Rp 85 ribu.

Baca Juga:  Nama Erick Thohir Unggul di Survei Simulasi Calon Wakil Presiden 2024 Versi LSI

Konsep yang ditawarkan Jenderal Kopi Nusantara Buwas ini, Edbert menyebut awalnya western dan nusantara. Sebab, internal Jenderal Kopi sangat menyukai kuliner dan akhirnya mencoba mengambil resep dari buku resepnya Soekarno terkait makanan nusantara seorginal mungkin.

“Tapi, tetap kami ada makanan western-nya namun coba kami kombinasikan dengan resep sendiri. Untuk harga-harga di Kafe Jenderal Kopi, kami lebih kepada kualitas bahan-bahannya, sebab kami hanya sajikan yang paling terbaik, sebab banyak pengunjung yang memang sudah sadar akan kualitas makanan,” katanya.

Awal berdirinya Jenderal Kopi Nusantara Buwas ini, dia menceritakan berawal dari kecintaan Buwas (Budi Waseso) terhadap kopi. Sempat menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Jenderal bintang tiga ini mencoba memberikan solusi di Aceh Gayo yang banyak ladang ganjanya. Lalu, oleh Buwas diganti menjadi ladang kopi.

Baca Juga:  Prihatin Ada Pesta Bikini di Depok, MUI Dukung Polisi Usut Tuntas

“Petani di sana pun mempertanyakan bagaimana ini hasil panen kopinya. Dan akhirnya pak Buwas berinisiatif membeli semuanya dan membuka sebuah tempat yang menjual kuliner dengan di dalamnya ada kopi khas Gayo yang dicampur kopi Jawa, jadilah Kopi Ganja,” katanya seraya menyebut Kopi Ganja berada di kisaran Rp 40 ribu.

Ke depannya, Edbert mengungkapkan telah memiliki rencana guna menarik pengunjung agar tak jenuh pada menu yang itu-itu melulu. Setelah melakukan terobosan dengan menghadirkan kemasan yang menarik dan higienis di masa pandemi, terutama untuk yang ingin take away dan menikmati di rumah, selanjutnya Jenderal Kopi akan menghadirkan menu minuman yang beda.

“Kami akan main di dua lini minuman, yakni herbal dan koktail. Tapi, sekarang masih digarap, tentu nanti dengan kemasan yang menarik,” ucapnya. (Yan)