PTM Digelar, Ini Pesan Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebanyak 264 SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sejak Senin 6 September 2021, kemarin

Tentunya, pemberlakuan PTM ini dilakukan secara terbatas. Serta, hanya sekolah yang berada di luar zona merah saja yang boleh menyelenggarakan PTM.

Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta mendukung langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang sudah menggelar PTM dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Agus Marzuki, mengatakan, PTM ini sangat penting untuk memenuhi hak didik anak. Sebab, saat belajar daring, hanya hak kurikulum saja yang terpenuhi.

Baca Juga:  Ini Alasan Tidak Boleh Potong Kuku dan Rambut Sebelum Hewan Kurban Disembelih

“Untuk mengoptimalkan hak didiknya, maka harus ada PTM. Sebab, saat pembelajaraan secara daring, anak didik hanya mendapatkan hak kurikulumnya saja,” ucap Agus, saat ditemui di ruangan kerjanya, pada Rabu (8/9/2021).

Ia juga menyarankan, meskipun sudah diberlakukan PTM, tapi tidak meninggalkan sistem pembelajaran secara online.

Pasalnya, sambung Agus, saat ini pembelajaraan secara online masih diperlukan untuk melatih anak-anak mengenal teknologi informasi.

“Pembelajaran secara daring pun diperlukan karena kondisi Covid-19 seperti sekarang ini. Tapi ada hal yang hilang yang harus diberikan ke anak didik, misalnya, komunikasi tatap muka antara siswa dan guru, serta sosial atau bergaul dengan teman-temannya,” ucapnya. 

Baca Juga:  Sebanyak 1.800 ASN akan Dipindahkan ke IKN pada Tahap Pertama

Pada prinsipnya, kata Agus, Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta tetap mendukung dilaksanakannya PTM untuk mengembalikan karakter anak setelah kurang lebih dua tahun belajar di rumah akibat pandemi Covid-19.

“Namun jangan lupa bahwa saat ini kita memasuki era milenium 4.0 bahkan 5.0. Sehingga dari awal masyarakat harus tau perkembangan teknologi ini,” imbuhnya.

Selain itu, Agus juga mengingatkan agar Pemkab Purwakarta agar membuat skala prioritas dalam hal vaksinasi untuk pelajar.

“Pemda harus membuat skala prioritas seluruh pelajar dan pengajar di Purwakarta sudah harus dilaksanakan vaksinasi. Karena jumlah murid SD dan SMP hampir 140 ribu siswa. Ini penting sekali, kita tidak mau anak-anak generasi penerus bangsa kehilangan hak didiknya,” tegas Agus.

Baca Juga:  Wah, Korban Pinjol di Kota Bandung Didominasi Pedagang Kecil

Agus juga berharap jika PTM bisa terus berkelanjutan. Untuk itu, peran orang tua siswa pun sangat diperlukan dan menjadi kunci utama.

“Untuk ikut menjaga stabilitas, menjaga kesehatan, dan protokol kesehatan. Terus, orang tua juga sebagai kunci utama. Kita harus saling menjaga jangan sampai ada klaster dunia pendidikan,” pesannya. (Gin)