DPRD Jabar Minta Refocusing Anggaran untuk Kebutuhan Masyarakat Jangan Disamaratakan

JABARNEWS | BANDUNG – Dampak Pandemi Covid-19 terasa pada semua sektor, tak terlewat sisi peternakan dan suplai makanan yang juga mengalami refocusing anggaran seperti di UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Anggota Komisi II DPRD Jabar Faizal Hafan mengatakan, terjadi ketidaksamaan pemotongan anggaran pada program yang menyangkut pertumbuhan ekonomi di masa Pandemi Covid-19 pada UPTD tersebut yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dirasa penting dibandingkan dengan dinas lain.

Baca Juga:  Pengunjung Hiburan Di Bandung Ditembak Orang Tak Dikenal

“Harusnya mungkin kita melihat dinas yang memang bersentuhan dengan masyarakat pada masa pandemi, salah satu dinas ataupun bagian sektor yang sebenarnya bertahan pada kondisi pandemi tapi justru pemotongan anggaran yang jadi sama rata, kita tidak setuju,” kata Faizal dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/9/2021).

Dia menyebut, seharusnya untuk kaitan dengan pembangkitan perekonomian serta untuk meningkatkan taraf daripada kesehatan masyarakat dengan makanan yang bergizi, adanya hewan yang bagus dirasa tidak terpenuhi, padahal ini momen yang tepat untuk bisa ditingkatkan.

Baca Juga:  Menikmati Asrinya Suasana Alam Di Tempat Wisata Curug Citayam Indramayu

Faizal mengungkapkan pihaknya akan fokus pada data yang telah diterima dan akan menyampaikan rekomendasi oleh Komisi II dalam pembahasan anggaran.

“Jadi tadi kita fokusnya adalah meminta semua bahan yang ada disini untuk menyampaikan pengajuan atau pun hal-hal yang hilang, Komisi II akan menyampaikannya pada saat rapat pembahasan anggaran,” jelas Faizal.

Lebih lanjut faizal menjelaskan hal terkait dengan masalah tenaga kerja atau tenaga harian lepas yang yang mengalami pergantian dan belum pastinya tenaga pengganti bisa dapat langsung memahami dan beradaptasi dengan cepat dalam bekerja.

Baca Juga:  Kabar Baik, Tahapan PPDB Kota Bekasi Diperpanjang

“Kaitan dengan tenaga kerja yang hilang itu banyak di sini. Seperti dokter hewan dan tenaga teknis laboratorium. Kalau mereka pada yang tadinya sudah belajar panjang kemudian itu semua diberikan dengan orang yang baru dapat bertambah sulit, makanya salah satunya adalah mempekerjakan orang-orang yang memang bekerja lama di sini,” tandasnya. (Red)