Syaiful Huda: PTM Opsi Terbaik Akhiri Learning Loss

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejak pandemi Covid-19 melanda, sistem pendidikan di Indonesia berubah. Saat ini aktivitas belajar-mengajar, yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menyebut PJJ ini sebagai ancaman terjadinya learning loss, kondisi ini pun diibaratkan sebagai darurat pendidikan.

Huda mengungkapkan, hanya ada satu opsi terbaik untuk mengakhiri kondisi tersebut, yakni pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Dalam rangka menyudahi darurat pendidikan yang mengalami pendalaman persoalan kualitas dan kuantitas ini dengan berbagai pertimbangan yang serba sulit, PTM terbatas menjadi opsi yang kira-kira paling baik di hari ini,” tutur Huda, saat menghadiri acara Workshop Pendidikan, di Aula Hotel Harper Purwakarta, Sabtu (11/9/2021).

Baca Juga:  Mendag Sidak Andir, Beras Medium Harus Rp.9.450 Sekilo !

Menurutnya, akselerasi PTM pun harus dilakukan segera agar bisa meminimalisir dampak learning loss tersebut. Akan tetapi, perlu juga dilaksanakan dengan kehati-hatian yang tinggi.

Maka dari itu, Huda meminta pemerintah daerah segera membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebagai bentuk adaptasi baru di tengah masa pandemi Covid-19.

“Kami minta daerah yang belum buka PTM segera dibuka, kalau tidak begitu kita tidak aka cepat adaptasi,” jelas politisi PKB itu.

Huda meminta kepada semua pihak termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadikan sekolah tempat paling aman bagi anak.

Baca Juga:  Viral Usai Ditabrak Fortuner, Pengemudi Brio Akhirnya Cabut Laporan, Ini Alasannya

“Kami sangat berharap agar PTM (pembelajaran tatap muka) segera dilaksanakan di daerah yang PPKM-nya sudah level 3 dan 2,” imbuhnya.

Melalui PTM bisa menjadi solusi karena faktanya tanpa sekolah juga yang tertular Covid-19 sebanyak 350 ribu di seluruh Indonesia.

“Itu penularan di luar sekolah. Jadi hari ini sekolah harus dibuka dan harus menjadi tempat paling aman bagi anak,” jelas Syaiful Huda.

Hasil evaluasi bagi daerah yang telah membuka PTM, dia mengaku belum ada karena basis evaluasinya ada di kabupaten/kota mengingat PTM ini sifatnya tidak serentak di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Terlilit Utang, Mantan Kades Bunisari Cianjur Nekat Korupsi Dana Desa

“Tapi kami di komisi X dan kemendikbud sepakat jika PTM bisa kita tuntaskan,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, DR. Purwanto mengaku belum ada hasil evaluasi karena hal itu dilakukan setelah dua minggu PTM berjalan.

Sementara jumlah sekolah yang telah melakukan PTM SD baru 208 dari 413 sekolah. SMP 56 dari jumlah 113 sekolah.

“Mudah-mudahan setelah dua minggu bertambah jumlah sekolah yang menggelar PTM,” singkat Purwanto. (Gin)