Kabar Hoax, WHO Tidak Merekomendasikan Tes Kehamilan Sebelum Vaksinasi

JABARNEWS | BANDUNG – Belakangan ini beredar kabar Hoax di kalangan masyarakat Jawa Barat mengenai WHO tidak merekomendasikan vaksinasi ibu hamil. Siber Hoax yang dibentuk oleh Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) ini bertugas untuk menangkal informasi hoax seperti itu.

Dalam konten tersebut disebutkan bahwa WHO tidak merekomendasikan tes kehamilan sebelum vaksinasi dan tidak merekomendasikan penundaan atau pun penghentian kehamilan karena vaksinasi.

Dr. RA Adaninggar SpPD selaku Dokter ahli penyakit dalam menegaskan bahwa informasi yang menyebut WHO tak rekomendasikan vaksinasi ibu hamil itu tidak benar.

“Jadi kemarin banyak yang nanya sama saya beredar suatu capture dari rekomendasi WHO terkait dengan vaksin pada ibu hamil,” ucap dr RA Adaninggar dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @drningz, Sabtu (5/9).

Baca Juga:  DPRD Jabar: Jawa Barat Memiliki Potesi Ekonomi Tinggi Soal Perikanan Air Tawar

Dokter yang akrab dipanggil dr Ningz itu mengatakan, informasi hoax tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Jadi dianggap WHO itu tidak merekomendasikan vaksin Covid-19 untuk ibu hamil,” ujarnya.

Ia memperlihatkan tangkapan layar konten yang menunjukkan WHO jelas-jelas merekomendasikan vaksin untuk ibu hamil.

Padahal sambungnya, disini jelas sekali bahwa WHO merekomendasikan vaksin Covid-19 itu apabila manfaatnya jauh melebihi resiko.

Ningz menjelaskan, perhimpunan dokter kandungan sudah pernah merekomendasikan vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil jika manfaatnya melebihi risiko.

Berdasarkan penjelasan dari perhimpunan dokter kandungan, angka kematian ibu dan bayi terkait Covid sangat tinggi.

Baca Juga:  Rawan Tindak Korupsi, Partai Diminta Awasi Anggota Yang Jadi Kepala Daerah

“Jadi, manfaat vaksin itu jauh melebihi risikonya,” imbuh dr Ningz.

Bahkan, ia juga memperlihatkan tangkapan layar tulisan yang menyebut menyebut WHO tidak merekomendasikan tes kehamilan sebelum vaksinasi.

“Jadi artinya, vaksinasi boleh dan aman,” tegas dr Ningz.

Dokter yang gencar memberikan edukasi tentang Covid-19 ini informasi yang menyebut WHO tidak merekomendasikan vaksin Covid pada ibu hamil itu ngawur.

“Tidak ada sama sekali pernyataan WHO yang demikian,” tegasnya.

“Jengkel banget sama orang yang menyebarkan hoax ini sayangnya banyak orang yang termakan hoaxnya juga. Tetap semangat edukasi vaksin ya untuk para SpOG. Lindungi para bumil,” pungkasnya.

Baca Juga:  Selamat Hari Jadi Purwakarta

Sebelumnya, Kabid BPBGM Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat, Ateng Kusnandar Adisaputra menjelaskan, pihaknya memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman terkait hoax kepada masyarakat.

“Kami terus memberikan literasi apa itu hoax dan dampaknya agar masyarakat tidak terpengaruh berita hoax,” jelasnya.

Ateng mengungkapkan, hal ini juga menjadi perhatian khusus Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar pemahaman dan edukasi kepada masyarakat terkait hoax gencar dilakukan.

“Dan ini ditempuh di divisi kami saat ini, agar masyarakat tetap sehat, tetap mencegah penyebaran Covid-19 dengan tidak termakan hoax yang beredar,” bebernya. (Red)