BPBD Cianjur: Pergerakan Tanah dan Puting Beliung Picu Belasan Rumah di Cibeber Rusak

JABARNEWS | CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat dua kejadian bencana alam pergerakan tanah dan puting beliung melanda Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, sehingga belasan rumah rusak.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Kamis, mengatakan pergerakan tanah disertai angin puting beliung di Desa Sukamanah, sudah terjadi sejak dua hari terakhir, dimana hujan turun deras melanda sebagian besar Cianjur.

“Akibatnya 12 rumah mengalami rusak ringan, 10 rumah terdampak puting beliung dengan atap beterbangan dan dua rumah mengalami retak akibat pergerakan tanah,” kata Irfan Sopyan, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga:  Kemenkes Pastikan Biaya Cek WGS Pasien Anak Hepatitis Akut Gejala Berat Ditanggung Pemerintah

Rumah warga yang terdampak pergerakan tanah cukup parah, terpaksa diungsikan ke rumah sanak saudaranya atau ke madrasah setempat. Sedangkan rumah warga yang rusak akibat puting beliung, namun sejak pagi hingga siang ini, sudah mulai diperbaiki.

“Untuk rumah yang rusak akibat puting beliung sudah mulai diperbaiki dan sudah dapat ditempati kembali. Namun untuk rumah yang rusak dan terancam pergerakan tanah, kami imbau untuk waspada dan segera mengungsi,” katanya.

Baca Juga:  Menpora Minta Audisi Bulu Tangkis Djarum Foundation Dilanjutkan

Pihaknya berharap penanganan rumah yang rusak dan terancam pergerakan tanah di Kecamatan Cibeber, dapat tuntas dalam satu hari. Untuk pemilik rumah yang rusak dan terancam pergerakan, diungsikan sementara.

Tercatat dari 354 desa di Cianjur, sebagian besar masuk dalam wilayah rawan bencana, sehingga seiring tingginya curah hujan sejak satu pekan terakhir, warga diimbau waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam.

Baca Juga:  Harga Tomat Dan Cabe Rawit Di Bandung Anjlok, Petani Berharap Ini

Sementara warga Desa Sukamanah, mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak, sebagian besar di bagian atap akibat tersapu angin puting beliung, sedangkan warga yang rumahnya rusak akibat pergerakan saat ini, menumpang di rumah saudaranya.

“Untuk rumah rusak akibat puting beliung sudah diperbaiki dan dapat kembali ditempati. Kalau pemilik rumah yang rusak dan terancam pergerakan tanah, masih mengungsi karena pergerakan tanah masih meluas,” kata Toto warga terdampak bencana alam. (Red)