JABARNEWS | INDRAMAYU – Membanjirnya garam impor di pasaran sejak pertengahan 2021 lalu membuat petani garam tertekan. Pada awal kran impor dibuka, harga garam bahkan sampai pada level terendah yakni Rp100 per kilogram.
Mendengar keluhan harga anjlok, Bupati Indramayu, Nina Agustina, blusukan ke sentra tambak garam di Kecamatan Krangkeng. Di sana, ia mendengar langsung keluhan petani tambak.
Pemkab Indramayu akan melakukan pembenahan infrastruktur mulai dari akses jalan hingga penerangan jalan umum menuju sentra garam.
Mengingat banyak keluhan dari pada petani garam. Bupati Indramayu Nina Agustina, akan membahas tentang anjloknya harga garam dengan Dinas terkait.
“Pemkab Indramayu pastikan akan memperhatikannya. Dan akan membahas hal ini dengan dinas terkait, termasuk akan membawa persoalan ini ke pemerintah pusat,” kata Bupati Indramayu Nina Agustin Kamis (16/09/2021).
Menurut Nina Agustina Infrastruktur akan mempengaruhi ongkos produksi garam. Semakin baik infrastrukturnya, maka ongkos produksi semakin bisa ditekan.
“Untuk menekan ongkos produksi garam, maka kita akan memperhatikan infrastruktur akses menuju tambak garam,” katanya. (Red)