Ternyata, Empat Jenis Makanan Ini Tidak Memiliki Masa Kadaluarsa

JABARNEWS | BANDUNG – Setiap makanan, tentunya memiliki masa kadaluarsanya masing-masing. Namun, apakah kalian tau? Ada beberapa jenis makanan yang tidak memiliki masa kadaluarsa.

Berbeda pada umumnya, Makanan yang tidak memiliki masa kadaluarsa ini bisa kalian simpan sampai kapanpun. Dengan begitu, kalian tidak lagi perlu merasa khawatir dengan masa layak makan tersebut.

Berikut beberapa jenis makanan yang tidak memiliki masa kadaluarsa yakni:

Pertama. Beras Putih – Beras putih menjadi salah satu makanan yang tahan lama untuk dikonsumsi. Sebagaimana dilansir dari laman cookinglight.com, beras dapat mempertahankan kandungan nutrisi dan rasanya hingga 20-50 tahun.

Baca Juga:  Info Loker Karawang Mei 2023, Perusahaan Ini Butuh Banyak Pegawai, Buruan Cek!

Namun, beras harus diperhatikan secara penuh cara penyimpanannya. Sebaiknya beras disimpan di tempat yang dingin dengan suhu di bawah 40 derajat Fahrenheit serta dalam kondisi gelap agar beras dapat tahan lama.

Kedua. Gula – Selanjutnya yakni gula. Meskipun begitu, penyimpanan gula sangat mempengaruhi kemampuan gula untuk bertahan lama atau tidak. Sebagaimana dilansir dari laman mentalfloss.com, gula sebaiknya disimpan di dalam wadah yang kedap udara agar kelembabannya terjaga.

Baca Juga:  Panwaslu Sukatani Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

Ketiga. Garam – Melansir laman healthline.com, tidak mengherankan garam menjadi bahan makanan yang tidak memiliki kadaluarsa. Hal ini disebabkan kandungan natrium klorida pada garam membuatnya tahan lama.

Jenis mineral tersebut dikenal sebagai bahan mengawetkan makanan karena sifatnya menghilangkan kelembaban. Namun, kondisi ini tidak berlaku untuk garam yodium, sebab garam ini hanya bisa bertahan sekitar lima tahun.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Kritik PT Jasa Marga Lewat Medsos

Keempat. Madu – Melansir dari finance.yahoo.com, madu menjadi makanan yang tidak memiliki kadaluarsa. Madu memiliki kemampuan bertahan dalam waktu yang lama karena kandungan cairan asam yang dimiliki madu.

Cairan asam ini mempunyai kelembapan rendah sehingga bukan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Selain itu, madu mengandung gula yang kadar airnya rendah sehingga bersifat higroskopis. Kondisi ini membuat madu dapat menyerap kelembaban dari udara. (Red)