Warga Panik oleh Gempa, Mitigasi Bencana Sesar Lembang Disiapkan

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Getaran gempa dari Sesar Lembang membuat warga panik dan berhamburan keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri. Beberapa orang terluka harus dibantu ke daerah aman.

Peristiwa itu berlangsung di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Namun, peristiwa itu hanya simulasi penanganan kegempaan.

Simulasi penanganan kegempaan itu digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Dalam simulasi itu, warga diarahkan untuk menuju titik kumpul yang sudah disiapkan untuk mitigasi bencana, yang juga meliputi rambu-rambu evakuasi.

Melalui simulasi itu, kesiapsiagaan warga terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi akibat Sesar Lembang diharapkan dapat semakin tinggi. 

Baca Juga:  Mengenang Mantan Hakim MK Muhammad Alim, Rumahnya Ditutupi Seng

Sesar Lembang yang memanjang 29 kilometer dari Lembang hingga Padalarang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berpotensi menimbulkan gempa yang berdampak besar.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Pusdiklat BNPB

Theodora Eva mengatakan, simulasi gempa ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan petugas akan dampak Sesar Lembang.

Dampak gempa Sesar Lembang sendiri disebut bisa dirasakan di beberapa wilayah di Bandung Raya. Seperti Bandung Barat, Kota Cimahi hingga Kota Bandung.

“Kita melakukan simulasi ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah terhadap ancaman sesar lembang di wilayah Bandung Barat, Kota Bandung, Cimahi dan wilayah sekitarnya,” kata Theodora.

Baca Juga:  Cegah Covid-19, Polisi di Purwakarta Ajarkan Anak Pakai Masker

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bandung Barat merupakan daerah dengan indeks risiko bencana yang cukup tinggi lantaran diintai sejumlah potensi bencana mulai dari gempa bumi serta gunung meletus.

“Pemilihan lokasi simulasi ini sesuai arahan dari Bappenas terkait daerah yang mempunyai indeks risiko bencana yang cukup tinggi. Kita lihat dulu indeks risiko bencananya baru nanti masuk program prioritas nasional,” terangnya.

Theodora mengatakan, BNPB berfokus pada upaya mempersiapkan pemerintah daerah setempat yang berperan sebagai penindak dan pihak yang paling awal menghadapi bencana tersebut.

“Kesiapan BNPB menghadapi potensi Sesar Lembang lebih kepada menyiapkan pemerintah daerah setempat sebagai penindak awal saat bencana terjadi. Jadi kami memberikan sosialisasi, peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat serta akademisi,” katanya.

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Pembuatan Jamban

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer dengan melintasi 22 desa dan empat kecamatan di Bandung Barat.

“Yaitu Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Parongpong, dan Kecamatan Lembang,” kata Duddy.

Berdasarkan sejarah kegempaan peneliti geoteknologi LIPI, setidaknya telah terjadi gempa sebanyak 14 kali pada periode 2010 dan 2012. 

“Salah satu gempa yang sangat merusak terjadi pada 28 agustus 2011, di mana 9 rumah rusak berat dan 268 rumah rusak ringan. Gempa ini menunjukan bahwa sesar lembang merupakan  sesar aktif,” katanya. (Red)