Hilang di Gunung Guntur Lima Hari, Gibran Ditemukan Selamat

JABARNEWS | GARUT – Setelah hilang selama lima hari di Gunung Guntur, Muhammad Gibran Arrasyid (14) akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga dan petugas gabungan, Jumat (24/9/2021).

Sebelumnya, Gibran hilang ketika melakukan pendakian ke Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021) lalu. 

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah menyebutkan, Gibran ditemukan pada Jumat sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Korban kemudian dibawa ke puskesmas setempat.

Baca Juga:  Ratusan Makam di Pemakaman Khusus COVID-19 TPU Cikadut Dibongkar

“Survivor berhasil dievakuasi oleh unsur SAR gabungan menuju basecamp pendakian Gunung Guntur untuk selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Tarogong Kaler,” kata Deden.

Ia menuturkan, korban warga Kecamatan Pangatikan, Garut itu dibawa menggunakan mobil ambulans BPBD Garut menuju Puskesmas Tarogong Kaler untuk mendapatkan penanganan medis.

Deden menyampaikan, penemuan korban itu berawal dari adanya warga sekitar yang menemukan korban di Curug Cikoneng atau tidak jauh dari lokasi awal dilaporkan hilang.

Baca Juga:  Pemkab Garut Tetapkan Siaga Kekeringan

Tim gabungan melakukan proses evakuasi korban hingga pukul 18.00 WIB. Setelah korban ditemukannya, maka proses pencarian berakhir.

“Dengan telah ditemukannya survivor, operasi SAR ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” katanya.

Sebelumnya, korban bersama rombongan pendakian berjumlah 14 orang mendaki Gunung Guntur, Sabtu (18/9/2021) sore. Mereka berkemah di Pos 3 untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian keesokan harinya.

Namun, saat akan melakukan pendakian kembali, korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3. 

Baca Juga:  Enam Orang Terpidana APBD Gate Kota Cirebon 2014 Hirup Udara Segar

Setelah teman-temannya turun dari puncak, korban ternyata tidak ada di tenda. Barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.

Petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BKSDA, komunitas pecinta alam, masyarakat umum, maupun sukarelawan dari berbagai instansi dan komunitas melakukan pencarian hingga hari korban ditemukan. (Red)